15:00 . Semangat TNI Cilik Bojonegoro, Dari Lapangan Latihan ke Podium Juara   |   13:00 . Polisi Buru Maling Ratusan BH di Bojonegoro   |   12:00 . Geger! Warga Bojonegoro Temukan Ratusan BH Wanita di Gedung Bekas Sekolah   |   10:00 . MWC NU Balen Gelar Bimtek Juleha Sambut Idul Adha 1446 H   |   21:00 . Inilah 15 Finalis Kange-Yune 2025   |   20:00 . Wakil Bupati Bojonegoro Berikan Santunan Korban Kecelakaan di Tawangmangu   |   19:00 . Puluhan Pelari Turut Bojonegoro Running Home Ajak Masyarakat Bergerak Menuju Indonesia Sehat   |   18:00 . Serius di Sesi Wawancara Kange-Yune   |   15:00 . Seleksi Tahap 2, Dipilih 15 Pasang Kange-Yune   |   14:00 . 104 Desainer Muda Berebut Maju ke Grand Final   |   12:00 . Seleksi Tahap 2 Kange-Yune dan Desainer Muda   |   08:00 . Inilah Juri Seleksi Tahap 2 Kange-Yune Bojonegoro   |   21:00 . Suasana Rumah Duka Warga Bojonegoro yang Terlibat Laka Maut di Tawangmangu   |   20:00 . Medayoh ke Perpustakaan   |   19:00 . 6 Ambulans Dinkes Bojonegoro Jemput Jenazah Korban Laka di Tawangmangu   |  
Mon, 19 May 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Hari Pendidikan Nasional 2017

PC PMII Tuntut Pemkab Evaluasi Pendidikan

blokbojonegoro.com | Tuesday, 02 May 2017 10:00

PC PMII Tuntut Pemkab Evaluasi Pendidikan

Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com - Dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap tahunnya tanggal 2 Mei. Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Bojonegoro menuntut pemerintah kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, agar bukan hanya diperingati sebagai seremonial semata, melainkan internalisasi amanat pendidikan.

Ketua Umum PC PMII Bojonegoro, Ahmad Syahid mengatakan, di Bojonegoro angka anak putus sekolah sangat tinggi, data yang diketahui di Dinas Pendidikan tercatat sebanyak 3.700 anak yang seharusnya masih mengenyam pendidikan, tapi mereka tidak merasakan haknya itu.

Belum lagi pembangunan sarana dan prasarana yang belum merata, sebab masih banyak pula gedung sekolah yang memprihatinkan dan kurang layak.

"Sangat miris memang dunia pendidikan kita ini, masih sangat tinggi angka anak putus sekolah di Bojonegoro, padahal sudah ada BOS, PKH, DAK Pendidikan dan Program Indonesia Pintar. Tapi kenyataanya kan begini. Sehingga pemerintah perlu evaluasi besar-besaran untuk memperbaiki pendidikan kita ini," jelasnya.

Alumni IKIP PGRI Bojonegoro itu menambahkan, problem yang paling urgent untuk segera diselesaikan oleh pemerintah adalah tunjangan guru honorer atau swasta. Mereka sampai sekarang ini gajinya masih belum layak, sebab jauh di bawah UMK, padahal mereka itu sangat berjasa tinggi, bahkan mayoritas pendidikanya S1.

"Masak sama karyawan pabrik yang lulus SMA gajinya tinggi mereka, sehingga sistem ini harus ada pembenahan," tambahnya.

PC PMII juga menyoroti kurikulum dan out-put pendidikan yang belum selaras. Sehingga masih menjadi problem besar untuk kemajuan bangsa. Padahal, pendidikan adalah hak dasar yang wajib dipenuhi dan aset bangsa yang besar.

"Semoga semangat Hardiknas ini, tidak hanya seremonial semata, melainkan internalisasi dari nilai dan pesan pendidikan itu sendiri," pungkasnya. [zid/mu]

Tag : hardiknas, hari pendidikan nasional



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat