Kompak, Warga Gedungarum Lakukan Gropyokan Tikus
blokbojonegoro.com | Sunday, 02 July 2017 11:00
Kontributor: Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Memasuki musim tanam padi, para Petani dan pemuda di Desa Gedungarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, memiliki kebiasaan yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu, yaitu gropyokan tikus yang dilakukan bersama-sama.
Gropyokan tikus sendiri dilakukan di tanggul maupun jalan-jalan yang berada di pinggir sawah, dan dinilai banyak sarang tikus. Dengan menggunkan alat seadanya seperti sebilah kayu, para petani menunggu tikus yang keluar dari sarangnya, karena disemprot menggunkan pompa air, agar tikus-tikus tidak bisa bernafas.
Petani setempat, Kusno menjelaskan, gropyokan ini sudah ada sejak zaman nenek moyang, yang dilakukan ketika tanaman padi sudah menginjak umur 10 hari ke atas. Karena banyak petani yang sudah tidak sibuk.
"Kalau sebelum tanam, banyak petani yang sibuk karena menyiapkan sawahnya untuk ditanami, sehingga menunggu waktu yang tepat," ujarnya kepada blokBojonegoro.com.
Disisi lain, gropyokan tikus dirasa lebih efektif dan tidak membahayakan para petani, dibanding dengan cara-cara yang lainnya seperti pengasapan dan menggunakan alat setrum listrik.
Selain itu, kata Kusno, gropyokan tikus menjadi sangat menarik, ketika ada tikus yang keluar dari sarangnya. Sehingga menjadikan petani berlomba-lomba untuk mengejar kemudian dipukul menggunakan sebilah kayu tersebut, dan tidak sedikit pula petani yang terjatuh karena mengejar tikus.
"Kita di sini dibagi menjadi lima kelompok, dan masing-masing 8 sampai 10 petani, bahkan bisa lebih," imbuh petani lainnya, Imam, yang sigap memukul tikus.
Gropyokan tikus sendiri menjadi sebuah kegiatan yang lumayan menghibur para petani di tengah-tengan hasil panen yang tidak menentu. [din/mu]
Tag : gropoyak tikus, gedungarum
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini