06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Kompak, Warga Gedungarum Lakukan Gropyokan Tikus

blokbojonegoro.com | Sunday, 02 July 2017 11:00

Kompak, Warga Gedungarum Lakukan Gropyokan Tikus

Kontributor: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Memasuki musim tanam padi, para Petani dan pemuda di Desa Gedungarum, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, memiliki kebiasaan yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu, yaitu gropyokan tikus yang dilakukan bersama-sama.

Gropyokan tikus sendiri dilakukan di tanggul maupun jalan-jalan yang berada di pinggir sawah, dan dinilai banyak sarang tikus. Dengan menggunkan alat seadanya seperti sebilah kayu, para petani menunggu tikus yang keluar dari sarangnya, karena disemprot menggunkan pompa air, agar tikus-tikus tidak bisa bernafas.

Petani setempat, Kusno menjelaskan, gropyokan ini sudah ada sejak zaman nenek moyang, yang dilakukan ketika tanaman padi sudah menginjak umur 10 hari ke atas. Karena banyak petani yang sudah tidak sibuk.

"Kalau sebelum tanam, banyak petani yang sibuk karena menyiapkan sawahnya untuk ditanami, sehingga menunggu waktu yang tepat," ujarnya kepada blokBojonegoro.com.

Disisi lain, gropyokan tikus dirasa lebih efektif dan tidak membahayakan para petani, dibanding dengan cara-cara yang lainnya seperti pengasapan dan menggunakan alat setrum listrik.

Selain itu, kata Kusno, gropyokan tikus menjadi sangat menarik, ketika ada tikus yang keluar dari sarangnya. Sehingga menjadikan petani berlomba-lomba untuk mengejar kemudian dipukul menggunakan sebilah kayu tersebut, dan tidak sedikit pula petani yang terjatuh karena mengejar tikus.

"Kita di sini dibagi menjadi lima kelompok, dan masing-masing 8 sampai 10 petani, bahkan bisa lebih," imbuh petani lainnya, Imam, yang sigap memukul tikus.

Gropyokan tikus sendiri menjadi sebuah kegiatan yang lumayan menghibur para petani di tengah-tengan hasil panen yang tidak menentu. [din/mu]

Tag : gropoyak tikus, gedungarum



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat