18:00 . Polisi Ringkus Maling HP yang Hajar Korban di Balen Bojonegoro   |   15:00 . KADIN Bojonegoro Buka Suara Terhadap Rencana Kenaikan Pajak 12 Persen   |   12:00 . Pengurus Cabang HIMPAUDI Kepohbaru Gelar Musyawarah Cabang ke-5 dan Syukuran Akhir Tahun   |   19:00 . Bea Cukai Berhasil Tindak 14 Juta Batang Peredaran Rokok Ilegal di Bojonegoro   |   17:00 . Sepanjang 2024, 908 Warga di Bojonegoro Terima Bantuan Listrik Gratis   |   16:00 . Kebutuhan Menurun Jumlah Darah di PMI Bojonegoro Berkurang Pada 2024   |   16:00 . Gempa 3.1 Magnitudo Guncang Bojonegoro, BPBD: Nihil Kerusakan   |   15:00 . Gempabumi Tektonik M 3,1 Terasa di Bojonegoro Jawa Timur   |   14:00 . Cegah Kecelakaan Lalu Lintas, Polsek Padangan Bersihkan Tumpahan Pasir dan Kerikil di Jalan Raya   |   13:00 . PPPK Tahap II Diserbu 2.050 Pelamar, Guru Formasi Paling Diminati   |   07:00 . Pengaruh Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Terhadap Minat Belajar   |   12:00 . Persibo Masih Butuh Tambahan Pemain Transfer Tutup 19 Januari   |   09:00 . Jajanan Basah Khas Bojonegoro, Ayo di Tempatmu Ada Apa?   |   07:00 . Pj Bupati Resmikan Faskes di Bojonegoro jadi BLUD   |   22:00 . Rawat Tradisi, Mahasiswa Gelar Kajian Kitab Turats Bersama Fatayat Muslimat Karangdayu   |  
Tue, 31 December 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Biadap..! Bayi Dibuang di Rumah Warga Sembung

Sally: Masyarakat Harus Rencanakan Kehamilan

blokbojonegoro.com | Saturday, 21 October 2017 08:00

Sally: Masyarakat Harus Rencanakan Kehamilan

Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com -
Meskipun belum diketahui motif pembuangan bayi yang baru berusia tiga hari di Desa Sembung, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro karena masih diselidiki pihak kepolisian, tetapi ketua Komisi C DPRD Kabupaten Bojonegoro meminta masyarakat untuk merencakan kehamilan, agar penelantaran dan pembunuhan bayi tidak ada lagi.

Politisi Gerindra asal Kecamatan Sumberrejo itu mengaku sangat kaget dan miris, karena anak yang seharusnya mendapatkan hak hidup, tumbuh dan berkembang serta mendapatkan perlindungan sejak ia dilahirkan. Tetapi ditelantarkan, bahkan dibunuh dan dibuang begitu saja.

"Meski belum mengetahui motif pelaku membuang bayi tersebut, tetapi ketidaksiapan memiliki anak atau biasa disebut dengan istilah Kehamilan Tidak Direncanakan (KTD) juga menjadi problem di Indonesia, termasuk Bojonegoro," jelasnya kepada blokBojonegoro.com.

Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Bojonegoro menyebutkan, banyak pasangan menikah di Indonesia juga mengalami Kehamilan Tidak Direncakan, hal ini menunjukkan baru 53 persen pasangan menikah yang menggunakan KB modern, sisanya KB tradisional yang belum tentu aman dan akurat.

"Terlebih apabila kehamilan tidak direncanakan ini terjadi pada perempuan yang belum menikah, secara sosial akan mendapatkan tekanan, kemudian tidak berani mengakses layanan kesehatan, belum lagi kesiapan ekonomi untuk membiayai anak tersebut nantinya," terangnya.

Wanita yang juga Bendahara Persibo Bojonegoro itu menambahkan, jika tidak ada layanan yang dapat membantu kasus seperti itu, ada kemungkinan kemudian terjadi penelantaran anak yang sampai berujung kematian.

Sehingga diluar persoalan pidana, ada persoalan mendasar yang harus disediakan oleh pemerintah bisa melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak  Keluarga Berencana atau PPPA, bahwa metode keluarga berencana tidak hanya soal memasang alat kontrasepsi menunda kehamilan saja. "Tetapi menyediakan edukasi kesiapan menjadi orang tua dan layanan konseling bagi ibu hamil yang membutuhkan bantuan khusus," tandas lulusan Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) itu.

Seperti diberitakan blokBojonegoro.com sebelumnya, pada awalnya kejadian tersebut diketahui saksi Asnarti pemilik rumah yang mencium bau menyengat dikiranya bau bangkai dari samping belakang rumahnya. Kemudian Asnarti mencari sumber bau bangkai tersebut.

Selang beberapa lama kemudian saksi menemukan bungkusan plastik hitam dengan posisi terikat di atas karung yang berisikan kain bekas. Awalnya Asnarti mengira yang berada di dalam plastik hitam tersebut bangkai kucing dan memindah ke Kebun pisang sebelah timur rumahnya.

Namun karena merasa curiga, selanjutnya tas plastik tersebut dibuka. "Setelah dibuka ternyata didalam plastik tersebut berisikan sesosok mayat bayi dengan posisi tengkurap dan masih mengeluarkan darah," jelas mantan kapolsek Kanor itu.

Setelah mengetahui kejadian tersebut, selanjutnya Asnarti melaporkan kejadian kepada kades Sembung dan di lanjutkan ke Polsek Kapas. [zid/ito]

Tag : bayi, kapas, sembung, pembuangan bayi, DPRD, Komisi c



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat