Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Tradisi Gumbreg, Usir Tikus Ala Masyarakat Desa Sidorejo

blokbojonegoro.com | Sunday, 17 December 2017 19:00

Tradisi Gumbreg, Usir Tikus Ala Masyarakat Desa Sidorejo

Reporter : M Safuan 

blokBojonegoro.com - Tradisi gumbreg untuk memohon pertolongan Yang Maha Kuasa dari hama tikus yang mewabah akhir-akhir ini dilakukan oleh masyarakat Desa Sidorejo, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro pada Minggu (17/12/2017) yang digelar di pertigaan jalan desa setempat. 

Tradisi ini diikuti oleh seluruh warga desa setempat, untuk berdoa guna memohon agar hama tikus tidak menyerang tanaman padi. Pasalnya pada musim tanam kali ini hama tikus banyak merusak tanam padi. 

Kepala Desa, Sri Murtiningrum mengungkapkan, tradisi gumbreg ini untuk mengajak berdoa seluruh warga agar lahan pertanian di wilayah Desa Sidorejo, dapat terhindar dari serangan hama tikus. 

"Selain itu, agar pada waktu panen nanti hasilnya bagus dan melimpah sehingga masyarakat warga dapat menikmati hasil panen padinya," tambah Ningrum, sapaan akrabnya Kades Sidorejo ini. 

Sukijan Salah satu warga, mengatakan, selamatan ini merupakan tradisi orang dulu, di mana tradisi gumbreg dilakukan kala banyak hama tikus mewabah. 

"Tahun ini memang kacau, tikusnya sudah banyak menyerang tanaman bahkan tikus sudah tak takut lagi dengan siapun, tidak hanya padi tanaman jagung pun juga dirusak," terangnya kepada blokBojonegoro.com

Tampak semua warga desa berduyun-duyun memenuhi area tempat dilaksanakan tradisi gumbreg, dengan membawa nampan atau tampah yang telah dipenuhi kupat dan lepet.

"Semoga dengan menggelar tradisi gumbreg ini semua jenis hama tanaman yang terus menyerang lahan pertanian warga desa Sidorejo ini dapat hilang dan dapat hasil melimpah kala waktu panen," Harap Sri Murtiningrum. [saf/ito] 

Tag : Sidorejo, sukosewu, tradisi



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini