13:00 . Update Terbaru, 69 Desa dan 16 Kecamatan Terdampak Tol Ngaroban   |   08:00 . Ini 5 Manfaat Puasa Ramadan bagi Kesehatan Tubuh   |   20:00 . Program Mudik Bareng, Pemprov Jatim Sediakan 2 Bus Tujuan Bojonegoro   |   19:00 . Setahun Dijabat Plt, Camat Trucuk Ditetapkan Menjadi Kepala Dinas Kominfo   |   18:00 . Jelang Lebaran, Pesanan Ukiran Kaligrafi Pak Tris Meningkat   |   17:00 . AMSI Gelar Workshop Sosialisasikan Indikator Kepercayaan Publik untuk Anggotanya   |   16:00 . SKK Migas dan ExxonMobil Indonesia Tandatangani Perjanjian Kerjasama Eksplorasi di Wilayah Terbuka   |   15:00 . Bendungan Gerak Karangnongko Masuk Tahap Penetapan Lokasi   |   14:00 . Erick Thohir: Kita Fokus Saja Dulu pada Sanksi FIFA   |   12:00 . BI Siapkan Penukaran Uang Baru Online, Begini Caranya!   |   10:00 . Kiat Berpuasa Aman Bagi Penderita Diabetes, Ini Tipsnya   |   09:00 . Service Excellence, BSI Cabang Bojonegoro Pangsud 1 April 2023 Tetap Buka Layani Nasabah   |   07:00 . Ngeri! Ternyata Ini Bahaya Kebiasaan Minum Sambil Berdiri   |   16:00 . Gelar RUPS Tahunan, Pendapatan ADS Meroket 40 Persen   |   15:00 . Silaturahim ke PDKB, Kapolres Bojonegoro Serahkan Bantuan   |  
Sat, 01 April 2023
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Wisata Edukasi Gerabah Rendeng Makin Mempesona

blokbojonegoro.com | Tuesday, 19 December 2017 10:00

Wisata Edukasi Gerabah Rendeng Makin Mempesona

Reporter: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com – Sempat mati suri, industri rumahan gerabah di Desa Rendeng, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, belakang ini kembali semarak. Sebab, ada Wisata Edukasi Gerabah (WEG) yang membuat pengrajin kembali bersemangat.
 
Dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) dan Karang Taruna Satria Muda Desa Rendeng, setiap hari ada sekitar 35% hingga 50% rumah dari total warga semua membuat gerabah. Yakni, kerajinan tangan terbuat dari tanah yang dibakar.
 
“Saat ini setiap hari selalu ada rombongan dari siswa maupun kelompok masyarakat,” kata Ketua Kartar Satria Muda, Mujtaba.
 
Dalam sebulan, rata-rata ada 3.000 pengunjung ke WEG Desa Rendang. Kebanyakan rombongan siswa-siswa PAUD/Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak/RA, MI/SD dan bahkan orang dewasa.
 
“Ada paket kunjungan disini, mulai yang harga Rp10.000/orang sampai Rp25.000/orang. Untuk harga Rp25.000/orang bisa praktik sendiri dan membawa pulang hasil kerajinannya serta mendapat konsumsi,” jelasnya.
 
Karena ada WEG, perajin bersemangat. Sebab, hasil industri rumahan juga bisa dipasarkan secara kolektif. Sehingga, lebih mudah terjual karena begitu banyak pengunjung yang datang setiap harinya.
 
Salah satu guru pendamping dari Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah Desa Sarangan, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Abdul Amin mengaku jika siswa-siswi yang ikut sangat senang. Karena satu rombongan bisa ikut mempraktikkan sendiri cara membuat gerabah.
 
“Kegiatan kali ini bagian dari pendidikan di luar sekolah. WEG dipilih karena mendekatkan diri siswa pada alat-alat yang ada di rumah mereka. Seperti tempat minum, cobek, asbak, fas bunga dan lain-lain,” terang guru yang menjabat Kepala Sekolah MI Islamiyah Desa Sarangan itu. [din/mu]

Tag : wisata, gerabah



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat

  • Friday, 23 December 2022 12:00

    Pengumuman Lelang Terbuka

    Pengumuman Lelang Terbuka Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan, PT. Asri Dharma Sejahtera Tahun 2022, dengan ini tim pengadaan jasa kontruksi melakukan lelang terbuka dengan kualifikasi pekerjaan sebagai berikut...

    read more