Mutasi, Beberapa Camat Dipindah
blokbojonegoro.com | Wednesday, 07 February 2018 17:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Dari ratusan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dimutasi mengikuti serah terima jabatan di pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro, Rabu (7/2/2018). Beberapa Camat lama dipindah tugas dan satu Camat diisi pegawai baru.
Data yang dihimpun blokBojonegoro.com menyebutkan, dalam gerbong mutasi kali ini untuk jajaran Camat yang dirombak antara lain Farod Naqib semula Camat Padangan kini menjadi Camat Bojonegoro, M Arifin semula Camat Kedewan kini bergeser menjadi Camat Malo. Sedangkan Ahmad Yusuf yang semula Camat Sekar, kini menempati pos baru sebagai Camat Gayam.
Sementara itu Sugeng Firmanto dan Imam Nurcahyo yang semula di BPMD masing masing menempati posisi Camat di Padangan dan Camat Sekar. Satu posisi Camat yang diisi adalah Edi Subroto yang kini menjadi Camat Kedewan.
"Agar seluruh pejabat yang dilantik segera menyesuaikan dengan posisi baru," kata Bupati Bojonegoro, Suyoto saat serah terima jabatan.
Sedangkan, untuk pelantikan kepala sekolah ini murni hasil seleksi yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu, berdasarkan ranking dan hasil seleksi tentunya. Diposisi baru itu agar cepat menyesuaikan diri dan melakukan perubahan positif dilingkungan masing-masing, karena rakyat menunggu kita semua.
Pasalnya problem rakyat adalah problem pemerintah, rakyat harus dicerdaskan, harus dibuat produktif dan bahagia. Sehingga masalah ini adalah masalah rakyat yang harus dicarikan solusi oleh pemerintah. Sebab kita adalah tim besar, yakni pemerintah Kabupaten Bojonegoro selain itu harus bersinergi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
"Dari manajemen evaluasi yang dilakukan kemarin ada beberapa catatan penting salah satunya naik turunnya DBH migas membawa pengaruh, ada yang harus mengalami pengurangan 30 persen dan ada pula SKPD yang ternyata tidak terdampak, karena sumber anggaran tidak berasal dari sektor DBH," terangnya.
Ditambahkan, hal lain SKPD masih memandang penganggaran prioritas di perjalanan dinas dan honor, padahal prioritas adalah bersumber dari masalah yang dihadapi oleh rakyat. Pembelajaran kita bersama dalam penganggaran ke depannya.
"Mutasi yang dilakukan ini mungkin ada yang kurang puas bahkan kecewa. Namun posisi baru yang kini ditempati agar langsung bisa menyesuaikan diri. Yang penting memahami orang dan memahami pekerjaan," imbuhnya.
Sedangkan adanya ULP pengadaan barang dan jasa sebagai unit baru yang dulu dibawah PU kini di Setda, dengan adanya ULP ini adalah bentuk kinerja yang semakin transparan dalam pengadaan barang dan jasa di Bojonegoro. [zid/ito]
Tag : mutasi, pns, bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini