Illiyya Fairus, Juara I Qoriah IPT ASEAN 2018
Minim Apresiasi, Berharap Qori Bojonegoro Diperhatikan
blokbojonegoro.com | Wednesday, 04 April 2018 15:00
Reporter: M. Safwan
blokBojonegoro.com - Memiliki generasi emas yang mengharumkan nama daerah tentu sangat membanggakan, apalagi mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah ASEAN. Pasti dalam proses itu tidaklah mudah seperti membalikkan kedua telapak tangan, butuh ketelatenan, kesabaran dan jiwa pantang menyerah, selain itu apresiasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) juga sangatlah dibutuhkan untuk bisa memfasilitasi talenta-talenta muda agar bisa berkembang pesat.
Baca juga [Saat Lomba, Hanya Niat Baca Quran]
Harapan itu terlontar dari dara cantik asal Desa Tikusan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro, Illiyya Fairus (21), yang baru saja menyabet juara I qoriah dalam acara Ihtifal Institusi Pengajian Tinggi (IPT) ASEAN tahun 2018 atau MTQ tingkat mahasiswa yang diadakan oleh Universiti Sains Islam Malaysia, Jumat-Minggu (30/3-1/4/2018).
"Putra-putri daerah itu banyak yang mempunyai bakat, tapi daerah kurang memberikan support, jadi mereka harus berproses sendiri, berbeda dengan daerah lain yang memberikan apresiasi lebih dengan memberikan bimbingan, pendampingan dan memfasilitasi para qori-qoriah untuk terus berkembang dan mengharumkan nama daerah masing-masing, hingga tingkat Internasional," kata Illiyya berharap.
Dara yang kini tengah menempuh study S1 jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) semester 6 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang itu juga mengatakan, dengan daerah memfasilitasi para pemuda dan pemudi yang mempunyai bakat qori dan terus mengumandangkan merdunya lantunan ayat suci, harapannya pemuda yang lain ikut termotivasi untuk belajar alquran, dengan begitu akhlak para remaja yang ada di Kota Ledre bisa selaras dengan apa yang diucapkan yaitu ayat suci alquran.
"Seperti kata abah, seorang qori-qoriah itu tidak hanya pandai melantunkan alquran tapi akhlaknya juga harus mencerminkan alquran," jelas gadis yang suka masak itu.
Jadi secara tidak langsung, kata Illiyya, pergaulan remaja zaman now juga bisa terbentengi dengan alquran, karena aktivitas mereka disibukkan dengan berlatih dan berkompetisi untuk menjadi yang terbaik.
Putri ustadz Nurul Huda dan ibu Siti Fatimah, yang tak lain juga qori nasional ini berpesan untuk para pemuda agar saat membaca alquran tidak melulu menunggu waktu luang, tapi diri sendirilah yang harus meluangkan waktu untuk belajar dan mempelajari kitab Allah.
"Saat membaca alquran bukan mencari waktu luang, tapi kita yang harus meluangkan waktu," jelasnya. [saf/mu]
Tag : ILLIYYA FAIRUZ, juara ipt asean, qorian asean, qori asean, mtq asean 2018
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
