10:00 . Kabar Duka, Bu Nyai Dewi, Anggota Dewan Perempuan FPKB Bojonegoro Wafat   |   12:00 . Pemuda Asal Bojonegoro Diduga Terpeleset di Jalur Leter E Gunung Rinjai   |   09:00 . Meneropong Spirit Literasi Dis Perpus Sip Bojonegoro   |   15:00 . Duh...!!! 85 Anak Ngebet Nikah Muda, Salah Satu Faktor Hamil dan Punya Anak   |   14:00 . Maling Motor Marak di Bojonegoro Barat, Warga Sebut Ciri-ciri Pelaku Sama   |   12:00 . Dipolisikan Dugaan Pungli, Ini Respon Humas dan Komite SMP di Kasiman   |   11:00 . Sapa Bupati, Jadi Ajang Warga Bojonegoro Mengadu ke Bupati Wahono   |   09:00 . Kerap Setor Tunai, Pedagang Kelapa Ungkap Manfaat Jadi Nasabah BRILink   |   08:00 . SMP Negeri di Kasiman Bojonegoro Dipolisikan Wali Murid Dugaan Pungli   |   18:30 . Manasik Haji CJH Bojonegoro   |   18:00 . Rp1,9 T Efisiensi Pemkab Bojonegoro, Paling Banyak Infrastruktur   |   17:30 . 1508 Calon Jemaah Haji Bojonegoro 2025   |   17:00 . 1508 CJH Ikuti Bimbingan Manasik Haji Tingkat Kabupaten Bojonegoro di Go Fun   |   16:00 . Sekolah SD Bubar Gegara Bau Menyengat Pabrik Tembakau, Pernah Disegel Satpol PP   |   15:00 . Temui Pemimpin Cabang Bulog, Eko Wahyudi : Kita Dorong Bulog Untuk Tetap Serap   |  
Sun, 20 April 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Nyadran, Tradisi Leluhur yang Tetap Lestari di Sarangan

blokbojonegoro.com | Thursday, 30 August 2018 21:00

Nyadran, Tradisi Leluhur yang Tetap Lestari di Sarangan

Kontributor: Maulina Alfiyana

blokBojonegoro.com - Hari ini Kamis, (30/8/2018) malam, masyarakat Desa Sarangan, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro menggelar tradisi "Nyadran" di makam leluhur desa. Sederhana, masyarakat Sarangan dewasa maupun anak-anak mereka bersama-sama duduk melingkar hanya beralaskan terpal dan penerang lampu seadanya.

Acara dibuka tepat pukul 20:30 WIB, dengan bacaan surat Al fatihah. Setelah itu dilanjut tahlil bersama yang dipimpin Kiai Ishaq, salah satu tokoh masyarakat di Sarangan. Kemudian, dilanjut acara inti yaitu pengajian umum yang di isi oleh ustadz Fika Prasetyo dari Sumberrejo.

Dalam tausiahnya Ustadz Fika memberikan pesan kepada masyarakat Sarangan, tentang kematian dan waktu yang telah ditentukan oleh Tuhan yang tak bisa diundur maupun dimajukan. "Dan dengan adanya tradisi nyadran ini kita di ingatkan akan adanya mati yang akan menghampiri," paparnya.

Masyarakat pun dengan khusyuk mendengarkan tausiah yang diberikan. Usai pengajian, baru dilakukan doa bersama sekaligus santap makanan bersama.

"Tradisi Nyadran seperti ini sangat bagus untuk di kenalkan kepada anak-anak, agar mereka tahu budaya-budaya yang turun-temurun dari para leluhur," ungkap Murtaib, salah satu warga. [lin/lis]

Tag : nyadran, tradisi



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat