Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Krisis Air, Harga Tembakau di Sugihwaras Terancam Anjlok

blokbojonegoro.com | Saturday, 08 September 2018 14:00

Krisis Air, Harga Tembakau di Sugihwaras Terancam Anjlok

Reporter: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Para petani tembakau di Desa Glagahan Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro, pada musim panen tahun ini terancam merugi. Sebab, hal tersebut terjadi karena sulitnya mendapatkan air di wilayah setempat yang sangat berdampak buruk pada kelangsungan hidup tanaman mereka.

Meski tembakau tidak banyak membutuhkan asupan air, tapi saat masa pertumbuhan bahan utama rokok tersebut tetap harus rutin disiram dengan air secukupnya, agar tumbuh kembang daun bisa maksimal.

Salah satu petani di Desa Glagahan, Woto (47) mengatakan, para petani di desanya hanya memafaatkan satu-satunya sumur yang berada di pinggir hutan yang letaknya lumayan jauh dari sawah mereka. Namun saat ini sumur tersebut hampir mengering dan ditakutkan bakal habis airnya.

"Para petani harus mengambil air dari sumur tersebut dengan jerigen untuk siramkan di ladang tembakau dengan jarak yang lumayan jauh," ujarnya.

Dirinya menjelaskan, jika hal ini terjadi terus menerus maka bisa dipastikan hasil panen petani akan anjlok. Sebab tanaman tembakau mereka terancam kerdil dan membuat kualitas tembakau buruk.

“Kalau daun tidak bisa lebar ya harganya tidak baik, sekarang saja daun tembakau yang kering harganya cuma Rp1.300 perkilogramnya. Sedangkan untuk yang rajangan hanya berkisar Rp17 ribu sampai Rp22 ribu perkilogram," lanjutnya kepada blokBojonegoro.com.

Para petani berharap, ada bantuan dari Pemerintah untuk membuatkan sejumlah titik sumur bor di wilayah tersebut. Sebab, tanaman tembakau merupakan satu-satunya harapan warga dan petani di wilayah setempat saat musim kemarau.

Kecamatan Sugihwaras sendiri merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Bojonegoro yang berada di daerah dataran tinggi. Sehingga saat musim kemarau, sumber air menjadi berkurang dan warga kerap mengalami kekeringan. Terlebih kondisi area persawahan yang sangat jauh dan nyaris tak terjangkau oleh saluran irigasi.

Sementara itu warga lain, Andre Purwanto menambahkan, di Desa Glagahan sebelumnya memang pernah terjadi kekeringan yang lumayan panjang. Sehingga, banyak masyarakat yang beralih dari pompa air biasa ke PDAM untuk antisipasi kesulitan air.

"Kalau kekeringan sekarang belum terlalu parah seperti tahun-tahun sebelumnya dan juga beberapa waktu yang lalu daerah sini juga diguyur hujan dengan intensitas yang lumayan deras," tutupnya. [din/mu]

Tag : tembakau, air, kekeringan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini