19:00 . Diduga Tak Netral, PMII Bojonegoro Minta Ketua Bawaslu Mundur   |   17:00 . Beredar Foto Ketua Bawaslu Bojonegoro Berkaos PDI-P, Benarkah?   |   16:00 . Kembangkan Potensi, PEP Sukowati Gelar Pelatihan Pengolahan Herbal   |   15:00 . 5 Tersangka Korupsi Mobil Siaga Bojonegoro Segera Disidang   |   06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |  
Sat, 23 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Warga Luar Daerah Ikut Cari Emas di Bengawan Solo

blokbojonegoro.com | Wednesday, 03 October 2018 20:00

Warga Luar Daerah Ikut Cari Emas di Bengawan Solo

Reporter: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Surutnya debit air sungai bengawan solo di Kabupaten Bojonegoro, ternyata membawa berkah bagi masyarakat Bojonegoro. Selain pasirnya yang diambil untuk material pembangunan, sungai yang terpanjang di Pulau Jawa ini juga tersimpan sebuah harta karun, seperti emas, logam, uang kuno maupun benda antik lainya.

Seperti yang ada di Bengawan Solo Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, tepatnya di bawah Jembatan Kali Ketek. Di bawah jembatan bersejarah itu, setiap harinya ada belasan orang yang mencari emas. Bahkan, ada juga warga Jombang yang datang ke lokasi tersebut untuk ikut mencari.

Seperti halnya yang dilakulan oleh, Mutakin (35) asal Ploso, Kabupaten Jombang. Dengan membawa alat bantu ban dalam mobil sebagai pengganti pelampung, dirinya sejak pukul 09.00 WIB sampai sore hari sekitar pukul 16.00 Wib mendulang emas dengan belasan orang lainya.

"Saya berangkat dari Ploso sekitar pukul 07.00 WIB bersama teman-teman dan sampai di Bojonegoro biasanya tidak sampai pukul 9 pagi," terang Mutakin.

Dirinya mengaku sudah sekitar dua minggu mencari emas di bawah Jembatan Glendeng, lantaran menurutnya tidak terlalu dalam airnya dibanding dengan tempat lainya. Hanya saja, tidak setiap hari ia berhasil menemukan emas, bahkan juga pernah hanya menemukan logam saja.

"Tidak setiap hari saya mendapatkanya, sebab harus sambil menyelam ke dasar sungai dan itu membutuhkan tenaga yang sangat besar dan paling banyak bisa mendapatkan sampai 2 gram emas," lanjut Mutakin.

Sementara itu penambang emas dari Desa/Kecamatan Ngasem Kabupaten Bojonegoro, Munandar (33) juga mengungkapkan hal yang tak jauh berbeda. Namun ia sudah beberapa tahun mencari emas di bawah jembatan kali ketek saat musim kemarau.

Untuk jenis emas sendiri, Munandar menjelaskan bahwa yang didapatkan bukan berupa partikel emas atau serbuk emas seperti yang ditambang oleh warga pada umumnya, melainkan serpihan atau pecahan asesoris seperti gelang, anting-anting atau pun benda dari kerajaan seperti pusaka atau pun lainnya.

"Saya tahun kemarin juga sudah mencari di sini, kalau yang teman-teman yang lain baru kelihatanya soalnya ada juga dari Jombang, Nganjuk dan Tuban. Sedangkan tidak setiap hari saya mendapatkanya dan paling banyak Alhamdulliah 1 gram dalam satu hari," lanjut Munandar kepada blokBojonegoro.com.

Untuk emas yang didapatnya tersebut, Munandar menjualnya kepada para tengkulak dengan harga 300 ribu per gramnya. Sedangkan untuk uang kuno ia menjualnya dengan harga puluhan ribu per bijinya, tergantung uang kuno dari zaman penjajahan ataupun kerajaan.

"Kalau saja menggunakan lampu senter, kaca mata renang dan ban dalam sebagai pelampumg untuk mencari emas," tutup Munandar sebelum pulang ke Ngasem. [din/lis]

Tag : emas, harta



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat