Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Semai Bibit, Petani Balen Pilih Varietas Ini

blokbojonegoro.com | Wednesday, 05 December 2018 12:00

Semai Bibit, Petani Balen Pilih Varietas Ini

Pengirim: Iskak Riyanto*

blokBojonegoro.com - Dasarian pertama Desember 2018 ini wilayah Desa Balenrejo Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro sudah memasuki musim penghujan. Sehingga para petani mulai turun ke sawah untuk membuat lahan persemaian bibit padi.

Rata-rata mereka menanam padi varietas unggul baru (VUB) Inpari 32. Benih padi ini mulai banyak dilirik petani. Mereka mulai sadar betapa pentingnya ganti varietas padi baru.

Dalam setiap pertemuan kelompok tani, penyuluh pertanian lapangan (PPL) selalu menganjurkan ada pergantian varietas. Lewat penyuluhan pertanian di radio pemerintah atau swasta Dinas Pertanian (Disperta) juga tidak bosan mengingatkanya.

Kalau ingin hasil maksimal dan toleran hama penyakit harus ganti varietas padi, yang dalam bahasa Bojonegoro disebut ganti oyot/akar.

Di Bojonegoro secara umum mayoritas petani masih tanam varietas eksistensi Ciherang, lebih dari 50%, IR 64, Situbagendit dan varietas lainnya.

Menanam varietas baru selain untuk memutus siklus penyakit padi juga untuk meningkatkan produktivitas. Di beberapa wilayah yang sudah menanam varietas inpari 32 ini memang ada kenaikan hasil panen yang signifikan. Satu hektar ada yang tembus 9,8 ton GKG. Ada juga petani yang bilang hasil panen musim kemarau lebih baik daripada musim hujan tahun lalu.

"Niki kulo tanem inpari telu loro, terose teng mriko-mriko sae hasile, kiat kaleh serangan penyakit (ini saya tanam inpari 32, katanya hasil panennya baik, dan kuat serangan hama penyakit)", kata Bakri salah satu petani setempat.

Kepala UPT Pertanian Balen-Sukosewu, Qomarudin dalam beberapa penyuluhan juga mengatakan, varietas ini layak ditanam petani, hasil panen tinggi, rendemen juga tinggi. Selain itu juga tahan kresek, toleran potong leher, rasa nasi pulen seperti Ciherang.

Varietas yang dilepas kementan tahun 2013 ini memang istimewa. Tahan penyakit hawar daun bakteri (HDB) atau kresek menurut petani Bojonegoro juga toleran blas atau potong leher, 2 penyakit padi yang ditakuti petani.

"Untuk mendapatkan hasil panen yang baik tentu harus ada kombinasi penggunaan pupuk organik yang maksimal, tanam jajar legowo, pemupukan berimbang dan pengamatan mingguan hama penyakit," tambah Qomarudin. [mu]

*Penyuluh Pertanian Lapangan Dinsperta Bojonegoro, Sekretaris LPPNU Bojonegoro, Seksi Pertanian Ikatan Sarjana NU (ISNU) Bojonegoro.

Tag : tanam padi, petani, tanaman



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini