15:00 . Gugat KPU ke Bawaslu, Bapaslon Nurul-Nafik: Silon Sering Error   |   06:00 . Setahun Jadi ISTeK ICsada, Akreditasi Kampus Ungu Dapat Predikat Baik   |   20:00 . PHE Raih Penghargaan dalam IPA Convex 2024   |   19:00 . Geliat Memperingati Hari Buku   |   18:00 . Tiga Klub Milik Exco PSSI Melenggang Babak 16 Besar Liga 3 Nasional   |   17:00 . HUT Dekranasda ke-44, Ketua Dekranasda Bojonegoro Ajak Kader Terus Gali Potensi dan Tingkatkan Kreatifitas.   |   16:00 . Bapaslon Nurul Azizah-Nafik Sahal Akan Gugat KPU Bojonegoro   |   15:00 . KPU Bojonegoro Kembalikan Berkas Dukungan Bapaslon Nurul Azizah-Nafik Sahal   |   14:00 . TP PKK Sarangan Gelar Pelatihan Racik Ramuan Toga   |   12:00 . Kacabdindik Bojonegoro Tuban Dukung Gerakan Kantin Halal bersama LP3H KAHMI   |   11:00 . Laga Pamungkas, Persibo Gagal Tumbangkan Adhyaksa Farmel FC   |   09:00 . Usung Anna Muawanah Maju Cabup Bojonegoro, PKB Beri Kebebasan Pilih Wakil   |   07:00 . MI Islamiyah Kepoh Gelar Munaqosah Tahfidz Juz 30 dan 100 Hadits Metode Yahqi   |   20:00 . Gudang Arsip Bank BTPN Bojonegoro Terbakar, Kerugian Capai Rp60 Juta   |   17:00 . Cegah Stunting, Pemdes Kauman Beri Pelatihan Inovasi Dawet Sayuran   |  
Sat, 18 May 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Di Balik Lezatnya Kombinasi Lemak dan Karbohidrat

blokbojonegoro.com | Friday, 22 February 2019 07:00

Di Balik Lezatnya Kombinasi Lemak dan Karbohidrat

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Tahukah kamu kesamaan dari pizza, es krim, dan cokelat?  Selain menjadi comfort food (makanan yang memberi kenyamanan) banyak orang, ternyata makanan tersebut memiliki kandungan lemak dan karbohidrat dengan rasio 1:2.
Kombinasi lemak dan karbohidrat dengan rasio tersebut membuat kelezatan makanan itu jadi berlipat.

Penelitian tahun 2018 oleh tim dari Universitas Yale menemukan, kombinasi lemak dan karbo memiliki efek sinergis di otak. Dengan kata lain, makanan ini memiliki efek besar di otak, melebihi rasa lezatnya.

Makanan dengan komposisi tersebut juga paling laris. Bahkan, konsumen rela membayar tiga kali lebih mahal dibanding dengan makanan yang hanya mengandung karbohidrat atau lemak saja.

Dalam ASI

Secara alami, makanan yang mengandung rasio lemak dan karbohidrat mirip adalah air susu ibu (ASI). Kandungannya adalah 3-5 persen lemak dan sekitar 7 persen karbohidrat. Kurang lebih 1:2.

Tak mengejutkan jika orang yang mendapat ASI ketika bayi akan lebih menyukai makanan dengan komposisi serupa karena secara psikologi mengingkatkan mereka akan masa-masa paling nyaman dalam hidupnya, saat masih mendapatkan ASI.

Menurut  ahli saraf dan peneliti Alain Dagher, masuk akal bahwa ASI adalah yang optimal. Karena itu adalah makanan pertama yang kita makan, kita juga belajar sejak usia sangat dini bahwa makanan adalah hadiah.

"Sepanjang usia kita akan merasakan kombinasi itu (lemak dan karbo) membuat nyaman," katanya.

Dagher menjelaskan, hal itu terjadi karena terciptanya "jalur reward" di otak, yaitu sistem ganjaran dan kesenangan yang melepaskan dopamin.

Hormon itu juga menstimulasi perilaku yang menguntungkan pada manusia, seperti makan makanan tinggi kalori untuk energi atau berhubungan seks untuk reproduksi.

Jalur tersebut ternyata juga akan aktif ketika dipicu oleh konsumsi narkoba atau makanan tertentu. Respon senang setelahnya akan membuat kita ingin lagi dan lagi.

Respon di otak

Jalur reward di otak manusia melibatkan komunikasi yang kompleks dari seluruh indera, naluri, dan juga memori.

Ketika makanan masuk ke mulut, otak akan menerima informasi lewat reseptor di mulut dan mulai membuat catatan.

Saat ini makanan yang terdiri dari karbohidrat dan lemak sangat mudah ditemui. Secara genetik, kita pun memang mudah terpikat oleh jenis makanan ini.

Ketika mata kita melihat makanan tersebut akan memicu memori dan sirkuit ganjaran di otak.

"Kita akan mengingat bahwa donat atau pizza mengandung kalori dan itu nikmat, yang akan memicu rasa ingin. Kemudian sistem akan mengaktifkan otak yang mendorong kita untuk bertindak atau makan," kata Daghner.

Setelah makanan masuk, reseptor di mulut dan usus akan menyerap nutrisi dan berkomunikasi dengan otak.

Otak tahu bahwa kita mengasup nutrisi yang penting dan mencatatnya ke dalam memori, mendorong kita untuk makan lagi.

Ini sebabnya mengapa kita sering tak berdaya menghadapi godaan makanan yang mengandung lemak dan karbohidrat.

Kabar baiknya, kita sebenarnya bukan sama sekali tidak berdaya. Ada mekanisme "kontrol diri" di otak manusia. Sayangnya, kita jarang mempergunakannya.

*Sumber: kompas.com

Tag : pendidikan, kesehatan, makanan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat