Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Turun-temurun Produksi Pindang di Sraturejo

blokbojonegoro.com | Tuesday, 26 February 2019 12:00

Turun-temurun Produksi Pindang di Sraturejo

Kontributor: Maulina Alfiyana

blokBojonegoro.com - Di Desa Sraturejo, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, ternyata banyak dari warganya yang memproduksi ikan asin jenis pindang.

Hampir setiap dusun yang ada di desa tersebut, pasti ada beberapa warganya yang membuka usaha produksi pindang.

"Menggeluti usaha produksi ikan pindang ini sudah turun-temurun bersama keluarga," ungkap Sumining salah satu warga yang menggeluti usaha produksi pindang.

Sumining menjelaskan, ia memproduksi ikan pindang sudah sejak tahun 1984 silam. Ia menceritakan, sebelum memproduksi ikan asin, ia sempat menjajal usaha ikan asap selama lima tahun. Namun, dirasa kepulan asap yang keluar saat sedang proses mengolah ikan membuat polusi di sekitar lingkungannya, kemudian ia berganti memprosuksi ikan pindang hingga sekarang.

"Selain menimbulkan polusi udara, ikan pindang harganya lebih terjangkau dibandingkan harga dari ikan asap, serta lebih laris di pasaran. Dan dari penggolahan ikan asap pun cukup menguras tenaga, sedangkan pindang hanya tinggal direbus selama lima jam saja sudah langsung jadi," paparnya, Selasa (26/2/2019).

Ikan pindang yang diproduksinya ada tiga macam yakni tongkol, salem dan layang. Serta tak tanggung-tanggung, dalam setiap harinya ia dapat menjual 7 kuintal ikan pindang dan untuk ikannya sendiri dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tuban.

"Setelah membeli ikan dari TPI, ikan tersebut langsung masuk ke tahap perebusan selama lima jam, setelah itu akan diambil oleh para tengkulak dan diambil pedagang dari pasar-pasar yang ada di wilayah Bojonegoro," pungkasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Muharji yang juga salah seorang pengusaha ikan pindang di Sraturejo. Setiap harinya ia juga memproduksi ikan pindang.

Sama halnya dengan Sumining, ia juga memproduksi tiga jenis ikan pindang. Ia menjualnya perkilo dipatok dengan harga bervariasi, yakni jenis layang Rp17.000, tongkol Rp15.000, salem Rp20.000.

"Yang paling laris di pasaran yakni pindang yang berjenis layang, karena ukurannya yang sedang dan rasanya cenderung lebih asin disukai oleh masyarakat," tuturnya. [lin/mu]

Tag : ikan asap, ikan asin, ikan pindang, produksi ikan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini