Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

BPBD Imbau Masyarakat Siapkan Diri Jelang Kemarau

blokbojonegoro.com | Thursday, 09 May 2019 09:00

BPBD Imbau Masyarakat Siapkan Diri Jelang Kemarau

Kontributor : Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Musim kemarau tahun 2019 diprediksi bakal berlangsung lebih lama dibanding biasanya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro mengimbau kepada masing-masing Camat untuk menginformasikan kepada masing-masing desa agar lebih bersiap diri.

Berdasarkan surat edaran dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Malang, kemarau bakal terjadi pada dasarian kedua bulan Mei sampai dasarian 20, bulan Agustus 2019. Sebelumnya BMKG memprediksi kemarau bakal terjadi pada dasarian 1 bulan Mei.

"Berdasarkan informasi kemarau tahun ini lebih lama, tetapi kita belum bisa memastikan lantaran belum ada surat edaran dari BMKG, di sisi lain awal musim kemarau juga mundur yang seharusnya dasarian 1 menjadi dasarian 2 bulan Mei, atau tanggal 10 ke atas," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Umar Ghoni.

Mundurnya awal kemarau tersebut disebabkan adanya aktivitas Madden Julian Oscilation (MJO) di wilayah Indonesia bagian timur, yang mengakibatkan pembentukan beberapa sirkulasi siklonik di wilayah Laut Sulawesi, perairan utara Jawa Timur dan Laut Arafura, serta adanya daerah pertemuan angin dan belokan angin di wilayah Indonesia.

Untuk mengantisipasi kemarau tahun ini, BPBD juga telah menyiapkan berbagai hal dari penganggaran maupun pemetaan lokasi terdampak kekeringan. Pada tahun 2018 sebanyak 31.845 jiwa dari 20.814 KK di Bojonegoro terdampak kekeringan.

Data tersebut meningkat dibanding tahun 2017 yang hanya berjumlah 29.478 jiwa dari 8.656 KK. Sedangkan dari 10 Kecamatan menjadi 18 Kecamatan, yang menjadikan kecamatan yang seharusnya tidak terdampak menjadi terdampak.

"Tahun 2017 ada 10 Kecamatan, yaitu Ngraho, Kepohbaru, Tambakrejo, Sukosewu, Puwosari, Sumberrejo, Sugihwaras, Temayang, Ngambon dan Kasiman. Untuk tahun 2018 meluas seperti Temayang, Bubulan, Tambakrejo, Ngasem, Baureno, Dander, Trucuk, Malo, Kanor dan Kedungadem," lanjutnya kepada blokBojonegoro.com.

Selain dampak kemarau yang lama, kekeringan di Bojonegoro juga disebabkan berbagai faktor, seperti mulai minimnya penghijauan dan juga letak geografis Kecamatan tersebut yang jauh dari aliran sungai. Sehingga, masyarakat juga harus mempersiapkan diri.

Sebagai upaya untuk mengatasi kekeringan BPBD juga telah menyiapkan 400 tangki truk air untuk kemarau tahun ini. Selain berkerjasama dengan Pemkab Bojonegoro, BPBD juga bekerjasama dengan instansi lain, seperti EMCL untuk ring 1 dan berbagai instansi atau organisasi lainya.

"Kalau untuk sistem pengajuan harus berdasarkan alur yang ada, harus melalui Kepala Desa, Camat masing-masing," tutup Umar Ghoni.[din/lis]

 

Tag : bpbd, kemarau



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini