Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Dinas Kesehatan Minta masyarakat Waspadai Cacar Monyet

blokbojonegoro.com | Friday, 17 May 2019 13:00

Dinas Kesehatan Minta masyarakat Waspadai Cacar Monyet

 Kontributor: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro mengimbau agar masyarakat untuk selalu waspada terhadap penyebaran cacar monyet yang saat ini menjadi perbincangan.

Walaupun belum ada kasus yang ditengarai sebagai tanda penyebaran cacar monyet di Kabupaten Bojonegor, namun Dinas Kesehatan tetap meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai penularan penyakit ini.

"Penyakit ini patut diwaspadai karena media penyebarannya merupakan hewan yang sering ditemui yakni tikus dan primata (kera)," ucap Sekretaris Dinas Kesehatan, Ahmad Hernowo.

Penyakit dengan nama ilmiah monkeypox ini menulari manusia dengan median darah dan cairan tubuh hewan yang terjangkiti, dan saat ini, penyebaran penyakit ini telah sampai ke negara tetangga yakni Singapura.

Ahmad Hernowo meminta kepada masyarakat untuk tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat guna mengurangi potensi penyakit ini menular kepada manusia. Terutama yang sering melakukan kontak dengan hewan yang berpotensi menjadi wadah penyebaran penyakit ini.

"Masyarakat diharap tenang, jika merasakan gejala seperti cacar air,  demam,  pusing, badan sakit langsung periksakan ke Puskesmas terdekat, sebab semua Puskesmas sudah bisa menangani kasus ini," jelasnya kepada blokBojonegoro.com.[din/lis]

Tag : dinkes, cacar, monyet



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini