20:00 . Hasil Autopsi Jenazah Korban Pembacokan di Bojonegoro: Luka Tembus Otak Besar   |   19:00 . Kondisi Terkini Tiga Korban Pembacokan di Bojonegoro   |   18:00 . Pelaku Pembacokan di Bojonegoro Diancam Hukuman Mati   |   16:00 . Diamankan Polisi, Begini Motif Pelaku Pembacokan di Bojonegoro   |   12:00 . Pertahankan Stamina Prajurit, Kodim Bojonegoro Gelar Garjas Periodik   |   11:00 . Geger! Warga Bojonegoro Bacok Ketua RT hingga Meninggal   |   09:00 . Tiga Truk Terlibat Kecelakaan Karambol di Jalan Bojonegoro-Ngawi   |   20:00 . Pemred Beritajatim.com Dwi Eko Lokononto, Tokoh Pers Jatim Tahun Ini   |   12:00 . Atlet Muaythai Sangsaga Fight Camp Bojonegoro Raih Juara Umum 2 Open se-Jawa   |   11:00 . Menjaga Alam Ringintunggal: Perjuangan Warga Melawan Tambang Ilegal   |   09:00 . Tak Kuat Nanjak, Truk Muat Pupuk Terguling di Jalan Bojonegoro-Ngawi   |   19:00 . Momen Pererat Silaturahmi dan Komitmen Tingkatkan Pelayanan   |   18:00 . Kacabdindik Wilayah Bojonegoro Apresiasi Prestasi Siswa di Ajang LKS Provinsi 2025   |   16:00 . Anggun dalam Budaya dan Modernitas, KKI DPC Bojonegoro Gelar Diklat Table Manner   |   11:00 . Transaksi Barang di Shopee Makin Mudah Lewat Agen Mesin EDC BRILink   |  
Thu, 01 May 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Tak Hanya Ibu, Ayah Juga Punya Peran Penting Dalam Pengasuhan Anak

blokbojonegoro.com | Monday, 08 July 2019 07:00

Tak Hanya Ibu, Ayah Juga Punya Peran Penting Dalam Pengasuhan Anak

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Meski punya tugas mencari nafkah di luar rumah, keterlibatan ayah sama pentingnya dengan ibu dalam pengasuhan anak. Bahkan peran keduanya sering kali beririsan. Ada aspek penting dalam perkembangan anak yang akan maksimal jika ayah terlibat secara langsung.

Hal itu dipaparkan oleh Edward Andriyanto, M.Psi., psikolog klinis anak dari Universitas Indonesia.

“Baik ayah maupun ibu, keduanya sangat penting untuk seluruh area perkembangan anak. Ayah memiliki peran dalam perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial anak,” papar Edward, saat dihubungi kumparanMOM pada Jumat (16/11).

Lebih lanjut, Edward menjelaskan bahwa ayah berperan besar dalam mengasah kemandirian anak, mendorongnya jadi lebih bertanggung jawab, dan memiliki kebebasan. Sifat maskulin ayah akan mengajarkan anak tentang moral, kreativitas, dan kepatuhan terhadap aturan.

Sifat maskulin yang ayah tampilkan juga turut memberi anak perspektif baru. Nah, jika tugas pengasuhan hanya dijalankan salah satu pihak, anak akan belajar melalui satu sudut pandang saja, yakni feminin atau maskulin saja.

“Akibatnya anak sulit melihat resolusi konflik, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan. Pengasuhan yang dijalankan salah satu orangtua saja akan sangat sulit karena membutuhkan usaha yang besar, investasi waktu yang sangat panjang,” tambah Edward.

Menjadi ayah yang terlibat dalam pengasuhan anak sebenarnya tak sulit. Bisa dilakukan lewat hal-hal sederhana, misalnya menonton tv atau kejar-kejaran dengan anak sepulang kerja. Yang penting, ayah rutin menghabiskan waktu bersama anak, seperti ngobrol dan ada sentuhan fisik.

Menurut Edward, keterlibatan ayah dan ibu dalam pengasuhan justru tidak perlu dibedakan. Keduanya bisa menjadi teman curhat anak, mengantarnya ke sekolah, mengajaknya bermain, atau membantunya mengerjakan PR. Tak ada salahnya juga jika ayah dan ibu saling bertukar tugas.

“Sangat dimungkinkan ayah jadi pengasuh utama anak dan bekerja dari rumah. Sama seperti ibu yang juga jadi pengasuh utama bila bekerja dari rumah. Yang paling penting adalah mereka yang bekerja di luar rumah mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengasuh dan berinteraksi dengan anak,” kata Edward.

Mengasuh anak sebenarnya asyik, jika para ayah mau lebih terbuka. Tidak perlu memandang bahwa mengurus anak mengurangi sisi maskulin yang ada di dirinya. Tidak perlu membatasi peran ayah hanya sebagai pencari nafkah atau penegak disiplin anak.

Alih-alih memandangnya sebagai kewajiban, Edward menganggap mengasuh anak adalah hak yang dimiliki setiap ayah.

“Saya bilang mengasuh anak adalah hak, bukan kewajiban, karena kesempatan ini hanya berlangsung singkat dan sebenarnya sangat menyenangkan. Kita hanya bisa berinteraksi intens dengan anak sampai ia puber, karena anak akan mulai sibuk dengan teman mereka. Jadi hanya 9-12 tahun, sangat singkat sekali,” tutup Edward.

Jadi Moms, yuk berikan ayah kesempatan sebesar mungkin untuk terlibat mengasuh sang buah hati!

*Sumber: kumparan.com

Tag : pendidikan, kesehatan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Monday, 21 April 2025 15:00

    Semarak Kartini Meriahkan Desa Tejo

    Semarak Kartini Meriahkan Desa Tejo Dalam rangka memperingati Hari Kartini, seluruh lembaga pendidikan yang ada di Desa Tejo, Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro, menggelar kegiatan Semarak Kartini yang berlangsung meriah dan penuh semangat, Senin pagi (21/4/2025)...

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat