Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Langka dan Antik, Harga Sepeda Onta Kian Melejit

blokbojonegoro.com | Tuesday, 16 July 2019 16:00

Langka dan Antik, Harga Sepeda Onta Kian Melejit

Kontributor: Maulina Alfiyana

blokBojonegoro.com - Sepeda onta, atau sepada zaman dulu saat ini kian langka.  Meski langka, ternyata peminatnya tak juga reda, terbukti sepeda yang juga akrab dikenal dengan sebutan  sepeda kumbang dan sepeda kebo ini semakin dicari pembeli untuk sekadar sebagai koleksi atau digunakan moda transportasi.

Sepeda ontel tua sederhana yang dulunya diperkenalkan Belanda dan Jepang, dalam perjalanannya mampu menembus beberapa zaman dan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

Hal itu dikatakan oleh penjual sepeda ontel asal Kecamatan Baureno, Sugito, sepeda yang dulunya memiliki sejarah dalam perjuangan, khususnya di Jawa Timur, kala era kolonial Belanda dan Jepang itu saat ini jumlah peminatnya semakin banyak.

"Saat ini, peminat sepeda tua ini beragam kalangan. Baik muda, tua, perempuan, laki-laki, rakyat biasa, sampai kalangan pejabat sekali pun. Mereka menggemari sekaligus mengoleksi sepeda jadul ini," ucapnya saat ditemui blokBojonegoro.com.

Ditambahkan, melihat segi desain, model klasik dan retro kini harganya sudah tak tanggung-tanggung mulai puluhan bahkan ratusan juta rupiah.

"Kalau harga sepeda, semua tergantung keaslian sepeda dari semua bagian. Mulai ban, rangka, cat, jok dan onderdil lainnya," tambahnya.

Sementara, penjual sepeda ontel lain, H. Marzuki asal Kecamatan Sumberrejo juga mengatakan hal senada. Tidak hanya dari segi onderdil dan dan kelengkapannya saja, sepeda ontel kuno yang kini semakin langka dan terkesan antik membuat harganya meningkat tajam.

"Bahkan jika sepeda yang masih terjaga orisinalitasnya, harganya bisa tambah melejit tinggi," pungkasnya. [lin/lis]

Tag : sepeda, antik, harga



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini