Disperta : Petani Cabe Minim, Harga Melambung
blokbojonegoro.com | Monday, 22 July 2019 16:00
Reporter : M Safuan
blokBojonegoro.com - Harga cabai yang melambung tinggi di pasaran yang mencapai Rp60 ribu perkilonya, membuat pembeli merasa kecewa, padahal pada momentum puasa dan hari raya, harga cabai tidak semahal saat ini. Mahalnya harga cabai di pasaran dikarenakan beberapa hal.
Menurut Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro, Zaenal Fanani mengungkapkan, melambungnya harga cabai disebabkan karena pasokannya cukup kurang, terlebih lahan pertanian cabe luasnya ratusan hektar dan petani cabe di Bojonegoro juga cukup minim.
"Dari Januari hingga Juni ini luas lahan pertanian yang ditanami cabe totalnya hanya 599 hektar dengan rincian 526 hektar lahan yang ditanami cabe rawit dan 73 hektar lahan yang ditanami cabe plompong (besar)," terang Zaenal saat ditemui blokBojonegoro.com.
Masih kata Zaenal sapaan akrabnya, selain minimnya petani cabe faktor lainnya karena faktor cuaca saat ini, padahal biasanya pada musim seperti ini harga cabe itu memang harganya naik, bahkan untuk memenuhi kebutuhan cabe di Bojonegoro, juga selalu mendatangkan pasokan dari Kabupaten lain.
"Setiap tahun pasokan cabe terus meningkat seperti tahun 2017 lalu, kebutuhan cabe untuk memenuhi kebutuhan di Bojonegoro sebanyak 6.513 ton," terang pria asli Kabupaten Blitar.
Melambungnya harga cabe di Bojonegoro, diprediksi masih akan terus terjadi, hingga hari raya idul Adha mendatang. Tidak hanya itu, kebutuhan cabe di Bojonegoro diprediksi juga akan terus meningkat, terlebih lagi, banyak masyarakat yang akan melaksanakan hajatan, sperti tasyakuran haji dan hajatan lainnya.[saf/ito]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini