Riset: Anak yang Sering Tantrum Berpeluang Sukses saat Dewasa
blokbojonegoro.com | Saturday, 27 July 2019 07:00
Reporter: -
blokBojonegoro.com - Tak ada orang tua yang senang bila anak sedang tantrum. Terutama bila si kecil harus tantrum di tempat umum, maklum jika Anda merasa kesal, malu, dan bingung sekaligus. Meski perilaku tantrum jauh dari kata menyenangkan, hasil riset berikut mungkin bisa menghibur Anda, Moms.
Sebuah riset yang dipublikasikan di jurnal Developmental Psychology pada 2015 mencoba mencari hubungan antara perilaku anak dengan kesuksesan mereka di masa depan. Studi itu melibatkan 745 orang di Luxembourg, Belgia, yang dianalisis perilaku dan karakternya mulai mereka berusia 12 tahun hingga 52 tahun.
Hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa anak yang dulu suka menentang peraturan dan membangkang dari orang tuanya cenderung menempuh pendidikan lebih tinggi dan mendapatkan pekerjaan bergengsi!
Riset senada juga dilakukan Angela Duckworth, psikolog dari University of Pennsylvania, AS. Dia mengungkapkan bahwa bila anak menunjukkan sifat membangkang sejak usia dini, mereka cenderung lebih sukses dalam menitih karir.
Kok bisa begitu ya?
Mungkin selama ini kita hanya memandang tantrum sebagai tingkah negatif anak. Anak menangis, menjerit-jerit, memukul, berguling-guling di lantai, hingga kadang sambil melempar barang.
Tapi coba pikir pelan-pelan, Moms, alasan si kecil begitu ngotot mempertahankan pendapatnya hingga ia tantrum. Sayangnya, orang tua kadang tak mengerti yang disampaikan dan diinginkan si kecil sehingga ia jadi frustasi.
Secara psikologis, tantrum sebenarnya normal dialami anak-anak. Itulah cara mereka mengekspresikan perasaannya, mencoba untuk mengerti atau mengubah apa yang terjadi di sekitarnya. Dengan kata lain, tantrum merupakan bentuk lain dari kegigihan anak.
Kegigihannya ini akan bermanfaat untuk karirnya di masa depan bila ia bisa mengaturnya dengan baik. Jadi Moms, lain kali saat anak tantrum, bayangkan si kecil akan menjadi CEO startup atau entrepreneur agar hati Anda tak terlalu kesal.
Namun begitu, bantu anak untuk kelola emosi dan kegigihannya itu pada jalur yang tepat saat tantrum mereda.
*Sumber: kumparan.com
Tag : pendidikan, kesehatan
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini