Rani, Pembawa Baki Bendera Merah Putih Di Bojonegoro Sempat Tak Percaya Diri
blokbojonegoro.com | Sunday, 18 August 2019 19:00
Sumber foto: PPI Kabupaten Bojonegoro
Kontributor: A'imatun Khasanah
blokBojonegoro.com - Menjadi kebanggaan tersendiri bagi Rani Yuninda Putri, ketika bisa terpilih bergabung dalam Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), khususnya di Kabupaten Bojonegoro.
Dari sekian banyak siswa-siswi tingkat SLTA Se Bojonegoro putri dari pasangan Sancoko dan Sri Lestari ini, menjadi salah satu dari 70 siswa yang terpilih menjadi Paskibraka untuk mengibarkan bendera merah putih di Lapangan Alun-alun Bojonegoro 17 Agustus lalu.
Lebih bangga lagi ketika dirinya menjadi perhatian sejumlah pejabat saat upacara. Pasalnya, siswa MAN 1 Bojonegoro ini dipercayakan para instruktur untuk menjadi pembawa baki di upacara pengibaran bendera.
"Tentunya saya sangat bangga, dan lega setelah kemarin berhasil mengibarkan bendera disaksikan seluruh peserta upacara dan tamu undangan," ungkap gadis kelahiran Bojonegoro, 7 Juni 2003 tersebut.
Dirinya tak bisa menyimpan rasa haru karena dipercayakan membawa baki dan membawa bendera pusaka yang diberikan Bupati Perempuan pertama di Bojonegoro, Anna Mu'awanah kepadanya.
Namun di balik karisma sosok pembawa baki Bendera Merah Putih yang cukup menjadi sorotan publik. Rani mengaku bahwa dirinya sempat menangis haru saat menghadapi masa seleksi.
"Masa yang paling mengesankan itu saat seleksi, waktu di Gedung Olahraga Bojonegoro saya pernah menangis takut tidak masuk seleksi," bebernya kepada blokBojonegoro.com.
Selain itu kebersamaan saat susah maupun senang yang dirasakan bersama para Paskibraka lain membuat ia tidak akan melupakan masa-masa latihan, apalagi saat masa karantina dimana mereka dituntut melakukan apapun dengan kompak dan disiplin tinggi.
Ia mengatakan minatnya menjadi Paskibraka sudah tertanam lama di hatinya dan dimulai saat mengikuti ekstra Paskibraka di sekolahnya yang tentunya juga perlu perjuangan masuk, sebab ekstra tersebut juga menerima anggota baru dengan seleksi ketat.
Ia mengaku saat masuk seleksi, kemudian dipercaya dan ditunjuk menjadi pembawa baki bendera merah putih pada 1 Juli 2019 tersebut ia sempat kaget dan kurang percaya diri, namun gemblengan pelatih yang diberikan setiap hari membuatnya lebih mantap dan percaya diri hingga berhasil mengibarkan sang saka merah putih dan disaksikan ribuan pasang mata.
"Awalnya tidak percaya diri, tapi setelah berlatih lama dan dibimbing pelatih saya jadi merasa sudah terbiasa dan percaya diri, tanpa pelatih saya tidak akan bisa seperti ini," pungkasnya. [aim/ito]
Tag : paskibraka, merah, bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini