Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Hari Aids Sedunia

Unigoro Gelar Talk Show Penanggulangan HIV

blokbojonegoro.com | Monday, 02 December 2019 20:00

Unigoro Gelar Talk Show Penanggulangan HIV

Kontributor: Muhammad Qomaruddin

blokBojonegoro.com - Hari Aids Sedunia diperingati banyak kalangan termasuk para mahasiswa Universitas Bojonegoro (Unigoro) yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kependudukan. Salah satunya mengadakan talk show tentang penanggulangan HIV-AIDS, di aula gedung kampus setempat, Senin (2/12/2019).

Sebelumnya mahasiswa yellow campus, juga membagikan karangan bunga pada saat Car Free Day (CFD) di alun-alun Bojonegoro, Minggu (1/12/2019).

"Mahasiswa Unigoro belajar banyak hal, termasuk talk show memperingati hari aids sedunia," kata ketua yayasan suyitno Bojonegoro yang menangungi Unigoro, Arief Januarso.

Mas Arif panggilan Arief Januarso menuturkan, kegiatan semacam ini lebih bagus diselenggarakan di eks lokalisasi atau mendatangkan ODHA (Orang Dengan HIV-AIDS) langsung. Sehingga bisa lebih memahami dan bermanfaat dalam memahami virus tersebut.

"Kasus HIV - AIDS di tahun ini sudah ada 138 kasus, peran mahasiswa bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak terjadi diskriminasi," tuturnya saat membuka talk show.

Dalam talkshow yang mengambil tema 'bersama masyarakat meraih sukses' dan 'kita peduli, generasi terlindungi, menghadirkan narasumber dari pita merah dan Dinas Kesehatan (Dinkes) yang juga anggota Pokja Komisi Penanggulangan Aids (KPA).

Setidaknya sekitar 200 mahasiswa begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut. Pasalnya kegiatan yang bekerjasama dengan DP3AKB Kabupaten Bojonegoro, juga disediakan banyak hadiah menarik dari Smartfren sebagai sponsor.

Kepala Bidang (Kabid) Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Bojonegoro Totok Ismanto menjelaskan, kasus HIV-AIDS di Kabupaten Bojonegoro seperti fenomena gunung es, kalau dipermukaan terlihat sedikit tapi dibawahnya masih banyak. Dari 138 kasus sampai Oktober 2019, dimungkinkan masih banyak lagi.

"Dinas Kesehatan selalu memberikan sosialisasi agar masyarakat memahami penularannya dan berupaya hidup sehat," terangnya.

Sebab HIV tersebut dapat menular melalui darah, air susu, cairan sperma dengan hubungan seks bebas dan jarum suntik. Namun jika hanya terkena air liur, berjabat tangan, berciuman dan yang lainnya virus HIV tidak bisa menular.

"Karena HIV merupakan virus yang ada di darah di dalam tubuh, yang menyerang kekebalan (imun) tubuh manusia. Jadi jangan takut sama ODHA, secara fisik orang yang terkena HIV dan orang biasa sulit dibedakan," ungkapnya.

Sementara itu ketua Pita Merah Kabupaten Bojonegoro, M. Yazid menyampaikan, keberadaan organisasi ini karena adanya kepedulian bersama kasus HIV di Kabupaten Bojonegoro. Selain memberikan sosialisasi upaya prefentif, Pita Merah juga melakukan penanggulangan dampak sosial di masyarakat.

"Sebab ODHA di Bojonegoro juga mengalami diskriminasi sehingga Pita Merah mendampingi mereka. Agar tidak dikucilkan dan masyarakat sekitarnya mau menerimanya sebagai masyarakat pada umumnya," paparnya.

Selama ini sosialisasi sudah sering dilakukan mulai di sekolah, perguruan tinggi, organisasi kepemudaan dan eks lokalisasi sebelum ditutup pemerintah.

"Harapannya dengan adanya Perda (Peraturan Daerah 12/2017) tentang penanggulangan HIV, Bojonegoro tidak lagi semakin banyak kasus HIV-AIDS," pungkasnya. [din/ito]

Tag : Hiv aids, odha, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini