Mahasiswa Unair Bojonegoro Gelar Kunjungan Bisnis ke Drenges Education Center
blokbojonegoro.com | Friday, 27 December 2019 13:00
Kontributor: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Mahasiswa Universitas Airlangga asal Bojonegoro yang tergabung dalam Airlangga Bojonegoro Community (ABC) menggelar kunjungan bisnis ke Drenges Education Center (EDC). Kunjungan bisnis kali ini merupakan sebuah agenda rutinan yang dilaksanakan tiap satu tahun sekali.
"Ini agenda rutinan yang kedua, yang mana ada 30 anggota ABC yang mengikuti", jelas Yudha Ketua ABC, Jumat (27/12/2019).
Perjalanan dimulai dari titik kumpul Alun-Alun Kota Bojonegoro. Medan yang ditempuh pun cukup beragam, diawali jalan beraspal, paving, hingga jalan cor-coran. Mendekati lokasi jalanan didominasi paving yang kondisinya bergelombang dan licin usai hujan. Setiba di lokasi rombongan ABC disambut papan tulisan "Selamat Datang di Kampung Wisata Drenges".
Rombongan kemudian diarahkan ke sebuah ruangan yang telah tersedia Proyektor. Sesaat kemudian Master Ceremony (MC) membuka acara dengan doa kemudian dilajutkan dengan sambutan dari perwakilan ABC dan perwakilan Drenges Education Center (DEC).
Komari Aldiansyah selaku Ketua III Airlangga Bojonegoro Community, mewakili rombongan memberikan sambutan. Disampaikanlah maksud dan tujuan ABC sambang ke Drenges Education Center, ada 3 tujuan utama. Pertama ingin tahu bagaimana proses budidaya jamur mulai dari pembuatan media tanam (Baglog) hingga panen. Kedua yakni tumbuhnya semangat berwirausaha dalam diri anggota ABC. Dan yang terakhir, bagaimana anggota ABC bisa mengambil kisah inspiratif perjuangan Drenges Education Center untuk merintis usaha dari awal hingga sekarang dikenal masyarakat luas.
Sambutan selanjutnya dari Mas Prasetyo, selaku Founder dari Drenges Education Center yang dilanjutkan dengan materi terkait latar belakang berdirinya DEC dan Budidaya Jamur.
"Bahwa pada dasarnya orang hidup hanya butuh 3 kalimat. Kalimat tersebut mengandung makna yang begitu mendalam, pada intinya hidup kita haruslah digunakan untuk kegiatan yang bermanfaat bagi orang lain karena manusia bisa hidup cukup dengan makan 3 kali sehari," ujar Prasetyo.
Selanjutnya materi dan praktik proses budidaya jamur. Diawali dengan pembuatan adonan baglog, yang terdiri dari serbuk gergaji (grajen) kayu sengon, dedak, kapur, dan cairan tebu. Pertama, bahan dituang bergantian kemudian diaduk merata. Setelah itu masuk proses pemackingan, adonan dimasukan ke plastik khusus yang tidak meleleh saat dikukus nanti. Kemudian dipress dengan mesin, diakhiri dengan ditutup dengan cincin yang terbuat dari plastik yang sebelumnya dimasukkan kapas dan plastik guna mencegah agar hewan kecil seperti semut tidak masuk.
Tahap selanjutnya yakni pasterurisasi dengan cara membungkus baglog di alat khusus selama 12 jam. Lalu masuk tahap pembibitan dengan cara memasukkan bibit ke dalam baglog. Harus ditempat steril agar bakteri tidak masuk ke baglog yang nantinya berpotensi merusak kualitas baglog.
Terakhir tahap berupa perwartan. Setelah melalui segala proses di atas, tinggal menunggu miselium menjalar ke seluruh bagian baglog. Kurang lebih 40 hari.
Setelah itu baru dapat dibuka tutup pada cincin baglog agar jamur dapat tumbuh. Hanya perlu menunggu lima hari sampai jamur bisa dipanen. Akan tetapi, untuk proses tumbuh jamur selanjutnya perlu waktu satu bulan lagi. Satu baglog bisa menghasilkan 4 kali panen jamur. [liz/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini