Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Dari Hobi Masak, Kini Bisnis Seafood Online

blokbojonegoro.com | Friday, 07 February 2020 09:00

Dari Hobi Masak, Kini Bisnis Seafood Online

Kontributor: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Berawal dari hobi memasak, khususnya olahan laut, Sayu Lutfhian, perempuan 27 tahun asal Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro ini mencoba peruntungan melalui bisnis seafood melalui sosial media.

Sayu sapaan akrabnya mengatakan,  sebelumnya ia memang pernah ditawari untuk membuka restoran, tapi ia dan suami memiliki mimpi jika suatu saat berjualan melalui perantara sosial media, maka akan menjadi besar dan berdampak besar pula bagi banyak orang, sehingga bisa membawa manfaat dan menjadi jalan rejeki untuk banyak orang juga.

"Pernah ditawari membuka restoran. Tetapi saya punya prinsip, jika melalui perantara sosial media suatu saat bisa berdampak besar dan bermanfaat sehingga bisa menjadi jalan rejeki untuk banyak orang," ujar Sayu.

Dalam sehari dirinya menyediakan 100 hingga 140 porsi seafood. Terkadang jika sepi konsumen turun 50 porsi.

"Naik turun sih karena memang bisnis, standarnya tiap hari antara 100 hingga 140 porsi," ujarnya.

Berkat usaha dan kerja kerasnya, kini Sayu per hari mampu memperoleh omzet fantastis, yakni Rp700 ribu hingga Rp1,8 jutra per hari.

Dirinya juga mengatakan, untuk mengolah masakan laut bisa dibilang gampang-gampang susah, dan harus ada trik tersendiri. Terlebih untuk menghilangkan bau amis, salah satu caranya adalah dengan menaburkan rempah dan memastikan bahwa seafood yang telah dibeli itu segar.

"Seperti kerang dara, kami selalu memastikan kalau kerangnya masih hidup, atau kerang hijau, yang baru dikemas dari nelayan. Berbeda dengan lobster dan kepiting harus memakai yang masih hidup," katanya.

Perempuan 27 ini juga berujar, mendapatkan banyak pengalaman berharga selama dua tahun dalam usaha seafood. Terlebih bagaimana cara mengolah seafood yang akan dimasak dan dikonsumsi. Karena setiap jenis kerang, kepiting, cumi maupun udang tentu memiliki cara pengolahan yang berbeda-beda.

"Pernah kami membuang hampir 20 kilogram kerang. Karena memang belum mengetahui bagaimana cara mengolah yang tepat, dan jika menurut kami tidak layak untuk dimasak tentu kami memilih membuangnya. Sebab kepuasan konsumen yang utama," jelasnya kepada blokBojonegoro.com

Sayu juga berharap, kelak nanti mimpinya memiliki ghost kitchen besar dapat segera terwujud. Dengan omset star up. [liz/mu]

Tag : seafood, Sayu Lutfhian, masakan laut, kuliner laut, seafood online, bisnis online



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.