21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |   14:00 . Wakil Wamen Komdigi Nezar Patria Lantik Pengurus AMSI Jatim 2024-2028   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Pendidikan dan Adaptasi New Normal

blokbojonegoro.com | Wednesday, 10 June 2020 06:00

Pendidikan dan Adaptasi New Normal

Oleh: Hilal Nur Fuadi*

blokBojonegoro.com - Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah menimbulkan global shock. Virus yang diidentifikasi berasal dari Wuhan, China ini telah menyebar dan menjelma menjadi wabah atau pandemi Internasional. Ratusan negara telah terpapar virus ini tidak terkecuali Indonesia. Karena penyebaran virus ini yang begitu cepat dan menimbulkan banyak korban, maka pemerintah Indonesia juga segera mengambil beberapa kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini. Mulai dari pembatasan sosial (sosial distancing), pembatasan jarak fisik (physical distancing), hingga himbauan untuk tetap berada di rumah dan melaksanakan segala aktivitas mulai bekerja, beribadah, dan belajar dari rumah.

Beberapa kota sempat menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sangat membatasi mobilitas warganya. Akibatnya, hampir semua aktivitas lumpuh, dan dapat dikatakan bahwa dampak virus corona ini telah mempengaruhi lintas sektoral mulai dari perekonomian, perdagangan, pariwisata, perbankan, hingga dunia Pendidikan juga merasakan dampak dari persebaran corona.

Khusus di bidang pendidikan, seperti yang kita ketahui bersama bahwa semenjak pertengahan Maret pemerintah menghentikan sementara proses kegiatan belajar mengajar dengan sistem tatap muka langsung, dan mengganti proses pembelajaran dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan moda daring (online). Penerapan sistem ini berimbas pada meningkatnya penggunaan media sosial untuk menunjang proses pembelajaran. Berbagai macam platform media sosial bermunculan dan dimanfaatkan oleh guru maupun siswa untuk mengakses informasi dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan hasil evaluasi dan survei yang dilakukan, banyak masyarakat (baik dari kalangan orang tua maupun dari siswa) yang mulai  merasa jenuh dengan pelaksanaan sistem pembelajaran online, terutama dari kalangan siswa yang banyak menyampaikan keluhan di berbagai media sosial terkait banyaknya tugas pembelajaran yang harus mereka upload dan laporkan kepada setiap guru mata pelajaran.

Menyikapi hal tersebut pemerintah tampaknya perlahan-lahan akan melonggarkan aturan pembatasan sosial dan sedikit demi sedikit mulai membuka akses bagi masyarakat untuk memulai aktivitas dan rutinitas mereka sehari-hari. Apakah persebaran Covid-19 di Indonesia telah berakhir dan apakah kondisi benar-benar aman untuk menjalankan kehidupan normal seperti sebelumnya? Sama sekali tidak, virus ini masih ada di Indonesia dan masih terjadi persebarannya di negeri ini, akan tetapi sekali lagi life must go on dan kita semua tidak bisa terus berdiam diri dan menyerah pada keadaan.

Kehidupan normal harus tetap berjalan di tengah masa pandemi meskipun harus dilakukan dengan berbagai protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Aktivitas manusia di masa pandemi ini tentu saja tidak bisa disamakan dengan aktivitas normal sebelum adanya pandemi, sehingga akhir-akhir ini muncul istilah new normal dalam menjalani kehidupan ditengah wabah Covid-19.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia new normal diartikan sebagai kenormalan baru atau keadaan normal yang baru dan belum pernah ada sebelumnya. Sedangkan menurut dokter Dicky Budiman (epidemolog dari Griffith Universitiy, Australia) mengatakan bahwa new normal merupakan bagian dari strategi yang diterapkan (pembatasan jumlah kerumunan, pembatasan jarak, penggunaan masker, prosedur skrinning suhu tubuh di tempat-tempat umum hingga kebiasaan hidup sehat dengan cara mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir) selama belum ditemukannya vaksin atau obat virus corona (Covid-19) dan mulai saat ini kita semua harus bisa mulai mengadaptasi kebiasaan-kebiasaan dan kenormalan baru tersebut.

Bagaimana dengan Pendidikan? Jika sekolah sudah mulai dibuka dan digunakan untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran, mengingat sekolah merupakan tempat kerumunan atau berkumpulnya ratusan siswa dan guru? Jawabnya adalah tentu saja sekolah atau kegiatan pendidkan juga harus mampu menyesuaikan dan beradaptasi dengan kehidupan new normal.

Terkait adaptasi dunia Pendidikan terhadap kehidupan new normal, ada beberapa  hal yang harus dilakukan diantaranya : Pertama, adaptasi dengan protokol kesehatan. Mengingat dunia pendidkan adalah tempat betemu dan berkerumunnya banyak orang, maka pemerintah telah menetepkan aturan atau protokol kesehatan secara ketat agar sekolah tidak menjadi kluster baru persebaran Covid-19. Beberapa standar aturan telah ditetapkan mulai yang mencakup seluruh aspek kegiatan pembelajaran, seperti:

a) protokol bagi siswa yang hendak berangkat ke sekolah yang meliputi sebelum berangkat harus memastikan kondisi kesehatan, membawa bekal sendiri, pakaian harus bersih, menggunakan masker, langsung menuju sekolah dan tidak mampir terlebih dahulu, skrinning suhu tubuh ketika sampai di sekolah, beribadah secara bergantian dengan perlengkapan ibadah sendiri serta pengantar harus berhenti ditempat yang telah ditentukan;

b) Protokol Kesehatan bagi guru, meliputi selalu menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, melapor pada kepala sekolah jika merasa sakit, mengurang aktivitas diluar kegiatan pembelajaran, membawa bekal sendiri, beribadah secara bergantian dengan perlengkapan ibadah sendiri, selama mengajar tetap menjaga jarak dengan siswa, dan tidak memberikan tugas yang bahan/kertasnya berasal dari guru;

c) Standar protokol kesehatan sarana pra sarana sekolah, diantaranya : sosialisasi Covid-19 melalui spanduk/banner yang dipasang di lingkungan sekolah, menyediakan alat pengukur suhu (thermo gun), menyediakan wastafel/tempat cuci tangan lengkap dengan sabun, menyediakan disinfektan, menyediakan masker cadangan, optimalisasi fungsi UKS, mengatur jarak bangku di dalam kelas, meniadakan peralatan ibadah yang digunakan secara umum, melakukan penyemprotan disinfektan terhadap fasilitas sarana prasarana sekolah;

d) Protokol kesehatan saat pulang sekolah, seperti langsung menuju rumah tanpa mampir terlebih dahulu, menggunakan masker, sesampai di rumah lagsung mandi dan ganti pakaian serta tidak berkumpul dan melakukan kontak fisik dengan anggota keluarga yang lain.

Memang terdengar sedikit merepotkan, akan tetapi kita harus mulai menyesuaikan diri dengan perilaku dan pola hidup baru di era new normal. Kedua; Adaptasi dengan sistem pembelajaran. Persebaran virus corona tidak selamanya berdampak negatif, akan tetapi ada juga sisi positifnya seperti meningkatnya pengetahuan para guru dan siswa mengenai teknologi atau melek teknologi. Selama masa pandemi, banyak sekali workshop atau webinar online yang dilaksanakan dan banyak diikuti oleh para guru.

Rata-rata topik yang ditawarkan adalah tentang serba-serbi bagaimana menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran online serta mengenalkan bagaimana implementasi teknologi dalam dunia Pendidikan. Akibatnya, banyak kemajuan yang dialami para pendidik terutama dalam hal mengenal Learning Management System secara online.

Pandemi telah memaksa dan mengharuskan pembelajaran jarak jauh, maka mau tidak mau guru juga harus mempelajari bagaimana menjalankan sistem pembelajaran online. Banyak yang mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi dalam dunia Pendidikan dimasa pandemi diawali dari terpaksa (karena keadaan), bisa (karena belajar) dan akhirnya terbiasa (diterapkan dalam proses pembelajaran). Dimasa pandemi ini atau sesudah pandemi berakhir harapannya adalah adaptasi penggunaan teknologi dalam dunia Pendidikan ini tetap dijalankan dalam proses pembelajaran.

Virus corona telah ada dan menyebar di Indonesia dan mau tidak mau kita harus hidup berdampingan dengan virus yang satu ini, tinggal bagaimana kita harus mulai beradaptasi dan bisa menerapkan strategi bagaimana menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari ditengah masa pandemi dan mulai menjalankan kebiasaan dan perubahan pola perilaku dalam aktivitas normal yang baru. Sambil kita semua berharap dan berdoa semoga wabah ini segera berakhir.


*Penulis adalah Guru SMA Negeri 1 Gondang Bojonegoro


Tag : adaptasi, pendidikan, new, normal, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat