Reporter : Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Lomba layang-layang guna menyambut musim panas di Desa Pilanggede, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, berlangsung seru, Minggu (6/9/2020). Puluhan peserta menerbangkan berbagai bentuk dan karakter layang-layang. Seperti Naga, Garuda, Perahu, hingga bentuk kartun dan hewan.
Namun, lomba layang-layang berbagai bentuk dak karakter tahun ini, hanya diikuti 43 peserta. Pasalnya, panitia membatasi untuk jumlah peserta dan hanya untuk ber KTP Bojonegoro saja.
Meski begitu, peserta lomba tetap antusias dan semangat. Bahkan, lomba itu ditonton ribuan masyarakat Bojonegoro, yang sudah berbulan-bulan haus hiburan, akibat wabah corona. Warga semakin terhibur dan terus mendongak ke atas. Pasalnya, puluhan layang-layang milik peserta yang diterbangkan berbagai bentuk dan karakter ini, terlihat unik dan menarik.
Rokim, salah satu peserta mengaku, lebih memilih layang-layang dengan tema kaligrafi dengan mengambil tulisan Nahdlatul Ulama. Tema tersebut sengaja dipilih, lantaran masyarakat di lingkungnanya mayoritas adalah warga nahdliyin.
"Kita juga ingin mengibarkan nama Nahdlatul Ulama di acara ini, sehingga saya dan beberapa tetangga membuat layang-layang bertulisan Nahdlatul Ulama," ujar pria asal Desa Margomulyo, Kecamatan Balen ini.
Dirinya mengaku, untuk membuat layang-layang tersebut membutuhkan waktu selama satu minggu dengan dibantu dua orang. Rokim mengaku, dalam festival ini dirinya tidak terlalu memikirkan kemenangan lantaran hanya ingin berpartisipasi saja.
Sementara itu, peserta lainya Bejo Susanto (46) asal Desa Sekaran, Kecamatan Balen membuat layang-layang 'Sowangan' dengan ukuran panjang 7 meter dan tinggi 4 meter. Selain hobi layang-layang, ia juga sengaja membuat layangan tersebut untuk mengikuti Festival Layang-Layang di Desa Pilanggede.
"Untuk bahanya kita buat dari bambu, sedangkan untuk sampulnya berasal dari plastik untuk pertanian," imbuhnya kepada blokBojonegoro.com.
Panitia Lomba, Iwan Zuhdi mengatakan, kriteria juara, selain unik dan indah, layang-layang harus bisa terbang tinggi dengan tenang meski angin kencang. Panitia memberi waktu terbang selama 10-15 menit dan layang-layang tidak boleh jatuh. Bagi yang memenuhi persyaratan itu, berhak menjadi juara.
"Pemenang lomba layang-layang kemerdekaan ini mendapatkan tropi sertifikat dan uang jutaan rupiah," pungkasnya.[din/ito]
Loading...