15:00 . STIE Cendekia Bojonegoro Adakan Cultural Camp, Mahasiswa Internasional Belajar Batik dan Tari Thengul   |   21:00 . Blusukan di Pasar Tradisional, Cawabup Nurul Azizah Akan Tingkatkan Daya Saing   |   18:00 . Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Iklan Media di Pemkab Bojonegoro, 2 Pejabat Diperiksa Polisi   |   16:00 . PKKM 2024, Dorong Peningkatan Kualitas Madrasah dan Inovasi   |   22:00 . Setyo Wahono dan Nurul Azizah: Jalan Baru Menuju Pendidikan Berkualitas untuk Bojonegoro   |   20:00 . Blusukan di Pasar, Wahono-Nurul Sapa Pedagang   |   19:00 . Tradisi Slametan Warga Ngelo, Awali Pembangunan Instalasi Air Bersih   |   16:00 . Hoaks Akun WhatsApp Mengatasnamakan Asisten I Setda Bojonegoro, Masyarakat Diminta Waspada   |   13:00 . Ingin Mandiri dan Bermodalkan KUR BRI, Parno Jualan Pentol Sambil Investasi Properti Kos   |   08:00 . Menilik Penguatan Peran Tri Pusat Pendidikan   |   21:00 . STIKES Rajekwesi Galakkan Gerakan Remaja Sehat bagi Pelajar di Bojonegoro   |   20:00 . Update Kesiapan Logistik, KPU Bojonegoro Siapkan 4.240 Kotak Suara   |   19:00 . Bersama MAN 1 dan SMAN MT Bojonegoro, STIKES Rajekwesi Gelar Gerakan Digital Remaja Sehat   |   18:00 . DPC PDI-P Bojonegoro Anggap Banteng Merdeka Bukan Kader PDI-P: Jangan Ngaku-ngaku   |   17:00 . Buaya di Bojonegoro Kembali Nampakkan Diri, Damkar Himbau Warga Kurangi Aktivitas di Sungai   |  
Fri, 04 October 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Manfaatkan Limbah Bekicot, Pemuda Sukowati Raup Rp5 Juta Setiap Bulan

blokbojonegoro.com | Saturday, 12 September 2020 14:00

Manfaatkan Limbah Bekicot, Pemuda Sukowati Raup Rp5 Juta Setiap Bulan

Reporter: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Dari limbah berbuah rupiah. Kalimat seperti itulah yang pantas disematkan kepada Angga Bangkit Pratama (17). Pemuda asal Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro ini mampu memanfaatkan limbah Bekicot di tempat ia bekerja sebelumnya, menjadi pundi-pundi rupiah.

Berawal dari melihat limbah bekicot yang sebelumnya tidak terpakai dan berakhir di tempat sampah, pemuda yang akrab disapa Angga ini menyayangkan. Pasalnya, jika benar-benar dimanfaatkan dengan baik, limbah bekicot yang terdiri dari 'Jeroan' yang gagal diproduksi ini bisa digunakan untuk pengganti pakan ternak, seperti Bebek, Itik, Angsa, Ikan Lele dan lain-lainya.

"Awalnya merasa menyayangkan jika limbah bekas bekicot ini berakhir di tempat sampah, padahal jika dimanfaatkan masih mempunyai nilai ekonomis," ujar Angga.

Sebelum mematangkan untuk dijual kepada para peternak, dirinya lebih dulu melakukan percobaan kepada hewan ternaknya, seperti Bebek, Entok dan ikan lele yang ia budidaya. Saat diberi makan limbah bekicot tersebut, ternyata hewan peliharaannya memakannya dengan sangat lahap.

Berawal dari hal itu, ia akhirnya ia mencoba untuk memasarkan limbah bekicot tersebut di media sosial. Pada awal-awal memasarkan, Angga merasa kesulitan untuk mencari konsumen, lantaran limbah bekicot untuk pakan ternak merupakan hal yang sangat baru bagi kalangan peternak ataupun pembudidaya ikan.

"Awalnya memang sangat sulit untuk mencari pembeli, tetapi setelah beberapa kali dan beberapa hari mempostingnya di media sosial, akhirnya ada konsumen yang tertarik," papar Angga.

Setelah dua minggu berjalan, banyak konsumen yang mulai merliriknya. Bahkan, setelah 1 bulan berjalan ia mempunyai konsumen tak hanya dari Bojonegoro saja, banyak juga pembeli dari luar daerah seperti Tuban, Lamongan hingga Mojokerjo.

Dari usahanya yang ia geluti kini, dalam sebulan ia mampu mendapatkan omzet sebesar Rp5 juta dari hasil penjualan limbah bekicot tersebut. Dalam sekali pengiriman, ia mampu mengirim sebanyak 5 ton, bahkan itupun bisa lebih, tergantung permintaan dari konsumen.

"Dulunya saya mendapatkanya secara gratis, tetapi saat ini saya membelinya Rp1.500 per kilogram dan saya menjual seharga Rp2.500 per kilogramnya," pungkasnya kepada blokBojonegoro.com. [din/mu]

Tag : Bekicot, limbah bekicot



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat