06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   19:00 . Pj Adriyanto : Pasar Hewan Bisa Menjadi Tujuan Wisata Dan Edukasi   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Tilik Masjid Tertua di Bojonegoro, Dibangun Prajurit Mataram Islam

blokbojonegoro.com | Saturday, 12 September 2020 12:00

Tilik Masjid Tertua di Bojonegoro, Dibangun Prajurit Mataram Islam

Kontributor: Yudi Kuswanto

blokBojonegoro.com – Masjid Jami’ Nurul Huda yang terletak di Desa Cangaan, Kecamatan Kanor menjadi masjid tertua di Kabupaten Bojonegoro. Meski begitu bangunan masjid sudah terlihat modern, hal itu tak lepas dari proses pemugaran masjid yang sudah dilakukan lima kali. Terakhir di pugar pada April 2015 serta selesai di tahun 2016.

Pemugaran dilakukan dengan alasan, seringkali jika musim penghujan, Masjid Jami’ Nurul Huda terendam banjir dari luapan Sungai Bengawan Solo. Atas dasar tersebutlah maka diputuskan untuk memugar, tapi tetap mempertahankan arsitek lama.

Ditemui di kediamanya, Jum’at (11/9/2020), Abdul Khakim, Ketua Takmir Masjid Jami’ Nurul Huda menuturkan, jika keberadaannya dulu masjid dibangun oleh seorang prajurit Kerajaan Mataram islam bernama Ki Ageng Wiroyudo yang lari akibat kejaran pemerintahan kolonial Belanda.

“Ceritanya ada seorang prajurit kerajaan Mataram Islam, konon ceritanya dikejar-kejar Belanda kemudian merakit perahu getek yang terbuat dari pohon pisang menyusuri Bengawan Solo, kemudian sang prajurit itu pertama kali bersandar di Desa Kabalan, di situ kurang lebih satu tahun.

"Kok dirasa kurang nyaman atau gimana kemudian ke sini, mungkin disambut oleh masyarakat lalu setelah di sini beliau membuat gubuk semacam musala,” ceritanya kepada blokBojonegoro.com

Untuk mengetahui atau memastikan tahun dari muasal masjid tersebut tidaklah sulit. Di pintu masuk ada angka arab tertulis 1262 muharrom/hijriyah atau 1847 masehi.

Jika berkunjung ke Masjid Jami’ Nurul Huda maka akan disuguhkan dengan bangunan masjid dengan luas 15x20 meter. Empat pilar masjid bagian dalam yang terbuat dari pohon jati, kubah masjid yang menyerupai buah nanas dan terbuat dari kuningan, serta bencet alat untuk menentukan waktu salat pada zaman dahulu.

“Termasuk bencet tapi sudah dimodifikasi, bencet sendiri alat untuk mengetahui waktu salat sekarang kan jam, dulu kan belum ada jam,” tambah Abdul Khakim. [mu]

Tag : Masjid, prajurit, masjid tertua



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat