110 Hektare Lahan Tembakau Gagal Panen
blokbojonegoro.com | Friday, 09 October 2020 18:00
Reporter: M Safuan
blokBojonegoro.com - Dari belasan ribu hektare lahan tembakau di Kabupaten Bojonegoro, Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro, mencatat ada sebanyak 110 hektare lahan yang gagal panen. Tanaman tembakau milik petani tembakau, mati akibat hujan deras yang turun mengguyur di wilayah Kota Migas ini.
"Tembakau yang mati akibat guyuran hujan deras itu ada di 3 kecamatan yakni di Kecamatan Kepohabru, Ngraho dan Kasiman," kata Kepala Bidang Tanaman Perkebunan Dinas Pertanian (Disperta) Bojonegoro Moch Rudianto.
Rudianto mengungkapkan, matinya tanaman tembakau milik petani itu, dikarenakan guyuran hujan deras selama 2 hari, yang terjadi di bulan Agustus lalu. Dengan kondisi itu, tanaman tembakau yang umurnya baru 30 hingga 40 hari itu tidak bisa diselamatkan atau gagal panen.
"Tanaman tembakau itu, mati karena terendam air hujan dan juga menggenangi lahan pertanian atau sawah petani," beber Rudi sapaan akrabnya.
Lanjut Rudi, gulutan atau parit sawah/lahan tergenang, karena, kurang dalam dan tanaman tembakau yang ditanam pada bulan Juli akarnya belum begitu kuat dan akarnya pun menjadi busuk, sehingga tanaman itu mati.
Seharusnya, menurut Rudi, pada bulan Juni sudah tutup musim tanam tembakau, namun, ternyata pada bulan itu, masih ada saja, petani yang nekat menanam tembakau.
Dari data yang diperoleh blokBojonegoro.com, luas lahan tembakau di Bojonegoro sebanyak 11.411 hektare. Dari luas lahan itu, ada 110 hektare yang mengalami gagal panen, dan masih ada 3.423,6 hektare yang masih belum selesai dipanen atau 30 persen masuk panen petik daun terakhir.
Ada tiga kecamatan yang masih memiliki tanaman tembakau dan masuk panen petik daun terakhir, di antaranya seperti Kecamatan Kepohbaru sebanyak 3,40 hektare, Kecamatan Sugihwaras ada 3,60 hektare, dan Kecamatan Sumberrejo ada 77,5 tanaman tembakau.[saf/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini