Pria Ini Manfaatkan Lahan Hutan untuk Tanam Pepaya California
blokbojonegoro.com | Sunday, 01 November 2020 14:00
Kontributor: Herman Bagus
blokBojonegoro.com - Pepaya merupakan salah satu tanaman berbuah yang sering dibudidayakan di Indonesia. Kemudahannya untuk ditanam di negara beriklim tropis seperti Indonesia membuat tanaman ini jadi salah satu pilihan untuk ditanam sehingga saat panen mendapat keuntungan.
Seperti halnya Wasirun pria asal Yogyakarta ini membudidayakan pepaya California di Dusun Modang, Desa Turi, Kecamatan Tambakrejo. Pepaya California yang ditanam akhir Februari 2020 lalu, pada Juli 2020 hingga hari ini sudah bisa di petik buahnya. Bahkan, pada Agustus 2020 tanamannya mampu berbuah hingga puluhan kuintal.
Dia mengatakan, awalnya dia adalah pedagang hiasan genteng, melihat potensi yang ada di dalam hutan Bojonegoro yang hanya ditanami jagung dan singkong, dia termotivasi ingin mengedukasi warga sekitar hutan agar menanam tanaman yang bisa menghasilkan lebih dari pada itu,.yaitu Papaya California.
Dirinya menanam pepaya bekerjasama dengan perhutani KPH Padangan dengan luas lahan mencapai 2 hektare. Untuk kualitas rasa pepaya yang dia tanam di Bojonegoro ini lebih unggul rasanya dengan pepaya yang ditanamnya di kulonprogo. Rasanya lebih manis dan kenyal karena faktor tanah yang lebih bagus.
Dia mengatakan, untuk omzet penjualan pepaya sendiri satu kilogramnya dihargai Rp2.000-2.500. Untuk bulan-bulan ini belum bisa panen raya lagi sebab kemarin musim kemarau.
"Dari Yogyakarta kan saya bawa barang berupa hiasan genting itu, saya jual ke Bojonegoro di toko material. Baru pulangnya saya bawa pepaya untuk saya ecer ke penjual buah yang ada di Jawa Tengah," ujarnya.
Dia mengatakan, untuk kendala tanam pepaya di hutan adalah minimnya air, sebab di tengah hutan kalau musim kemarau itu sulit. Untuk airnya sendiri dia hanya mengandalkan dari air hujan.
Jadi selain kurangnya air di waktu kemarau, juga muncul virus yang menjadi kendala. Ada sekitar 50-100 pohon yang sudah dia tebang untuk meminimalisir terjadinya penularan virus.
"Sedangkan untuk hama dari hewan saya biarkan, sebab kita berada di hutan itu saling mutualisme lah, meskipun pepaya dimakan burung kutilang saya biarkan," katanya kepada tim blokBojonegoro.com.[her/col]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini