Sempat Putus Asa, Perajin Pelepah Pisang Kembali Bangkit
blokbojonegoro.com | Tuesday, 08 December 2020 11:00
Reporter: Nur Muharrom
blokBojonegoro.com - Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berupaya sekuat tenaga bertahan dari gempuran pandemi Covid-19. Salah satu pengusaha yang terus bertahan ialah Maisir (42) Pengrajin Pelepah Pisang atau Gedebog asal Desa Balenrejo, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro.
Maisir mengaku dengan mulai merebaknya Virus Corona pada bulan Februari lalu, memang dirasakan sangat memukul UMKM yang dimilikanya. Dampak terhadap kerajinanya tersebut memang sangat dirasakan, seperti penurunan omset, jumlah produksi, dan pemasaran produk.
"Kalau dibanding dengan kondisi normal, omset saya turun drastis hingga 80% semenjak merebaknya Virus Corona," ujarnya, Selasa (8/12/2020).
Pria yang memulai usahanya pada tahun 2014 lalu tersebut menjelaskan, sebelum adanya pandemi Covid-19 ia mampu meraup omzet antara Rp10 juta sampai Rp15 juta setiap bulanya. Namun, ditengah pandemi ia hanya mampu mengantongi Rp300 ribu sampai Rp600 ribu saja perbulanya.
Menurutnya omzet yang ia dapat, otomatis juga berdampak terhadap kelompok binaanya yang selama ini membantu Maisir untuk membuat seluruh produknya. Dari total 27 pegawai binaannya, ia terpaksa mengehentikan sementara produksinya lantaran masih sangat sepi pemesanan.
"Sistem saya di sini tidak menggunakan pegawai tetap, melainkan menggunakan sistem borongan dengan memaksimalkan tenaga masyarakat, agar mereka juga mendapatkan uang tambahan," jelasnya.
Meski mengalami penurunan omzet, Maisir tetap bertahan dengan segala keterbatasan dan keyakinan yang ada. Adanya pandemi yang bisa dikatakan sangat merugikanya, ia tak lantas berserah diri dan pasrah dengan kondisi yang ada, melainkan harus memutar otaknya lebih keras lagi agar tetap bisa bertahan.
Sebelum adanya pandemi, bapak dua anak ini memasarkan produknya lebih dengan cara Offline dibanding dengan cara online. Untuk sistem offline ia menggunakan cara 'paketan' disetiap ada kunjungan kerumahnya dengan memberikan sebuah pelatihan dan sovenir, selain itu dirinya juga memaksimalkan ketika ada sebuah even dengan membuka stand, baik di Bojonegoro maupun luar daerah dan luar Provinsi.
"Saat pandemi masyarakat disuruh untuk tetap di rumah saja dan mengurangi aktivitas di luar rumah, di sisi lain juga dilarang dilarang mengadakan sebuah even yang mengundang kerumunan masyarakat. Sehingga sangat berdampak terhadap pemasukan usaha saya," sambuhnya.
Oleh karena itu, pada saat pandemi ini ia lebih memaksimalkan pemasaranya melalui online dengan memanfaatkan media sosial, seperti halnya facebook dan instagram. Selain itu, juga berusa membuat kerajinan baru yang dirasa sesuai dengan perubahan kondisi yang ada.
Dengan mulai diiterapkannya era new normal atau adaptasi kebiasaan baru, Maisir menyambutnya dengan sangat antusias. Bahkan, semenjak Bulan Oktober lalu hingga awal Desember ini sudah mulai banyak pesanan yang ia dapat, sehingga menjadikan omsetnya mulai merangkak naik sekitar 30 persen.
Dari bahan pelepah pisang ini, ia mampu menyulapnya menjadi 75 item kerajinan tangan. Di antaranya tas, songkok, siluet, tempat tisu, topi, figora, kipas, cup lampu, vas bunga, celengan, piring, tali, jam dinding, kursi dan lain-lainya.
"Alhamdulillah saat ini sudah mulai banyak pesanan lagi, walaupun belum seperti kondisi normal sebelumnya dan saya berharap agar pandemi ini cepat berlalu, agar bisa kembali normal seperti biasanya," tutup Maisir.[mu]
Tag : Pisang, pelepah, vaksin, sinovac, ingat pesan ibu, pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan, cuci tangan pakai sabun, satgas covid 19, virus corona, covid 19, vaksin covid 19
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini