Perkuat Intelektual, Ansor Bojonegoro Diskusi Demokrasi
blokbojonegoro.com | Thursday, 14 January 2021 20:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bojonegoro, berupaya memperkuat intelektual keanggotaannya. Sehingga badan otonom (Banom) NU yang mengakomodir pemuda Nahdilyin, menggelar diskusi demokrasi.
Kegiatan yang dikemas 'koidahan' berlangsung di Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bojonegoro, Rabu (13/1/2021), diikuti anggota Ansor. Hadir sebagai Narasumber Komisioner Bawaslu setempat, Dian Widodo dan ketua PC GP Ansor Bojonegoro, Mustakim.
Ketua PAC GP Ansor Kota Bojonegoro, Heri Puji Santoso menuturkan, koidahan yang digagas oleh sahabat-sahabat Ansor Kota (sebutan untuk PAC Bojonegoro) bukanlah hal baru. Pasalnya aktifitas seperti ini sudah ada sejak awal berdirinya NU untuk pengembangan jemaah dan jam'iyah.
"Yakni tasywirul afkar yg digagas oleh mbah wahab pendiri Ansor termasuk yang dilanjutkan dengan sebutan Fordem (Forum Demokrasi) yang diinisiasi Gus Dur," tuturnya.
Dijelaskan, munculnya koidahan tidak lebih dari sekadar melanjutkan pemikiran dan gerakan-gerakan pendahulu kita, hanya namanya saja yang beda. Menurutnya, kegiatan yang memang dikhususkan sebagai ajang silaturrohim ini, akan memuat isu-isu dan topik aktual yang kontekstual.
Sebab Ansor bukan hanya membahas ritual keagamaan, namun lebih dari itu, isu-isu kemanusiaan yang menjadi esensi agama, harus selalu diperjuangkan. PAC Ansor Kota Bojonegoro berharap kedepan budaya diskusi dan literasi di kota tidak berhenti hanya di sini saja, masyarakat urban tentu butuh tawaran-tawaran ide dan gagasan yang lebih menarik.
"Maka kami meyakini ijtihad yang kami lakukan ini belum tentu salah juga belum tentu benar, sebab ijtihad adalah nilai sebuah perjuangan, pasti akan ada hikmah dari ini semua," terang Kaji Heri panggilan Heri Puji Santoso.
Sementara itu ketua PC GP Ansor Kabupaten Bojonegoro, Mustakim menyampaikan, politik adalah alat untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan bersama. Tapi akhir-akhir ini politik yang mestinya mempunya arti nilai mulia, menjadi preseden buruk dan sikap apatis bagi masyarakat kebanyakan, tentu ini disebabkan oleh persepsi yang salah.
Sahabat Takim juga memberikan semangat ke kader-kader Ansor Kota, bahwasannya tidak ada manusia hidup tanpa politik. "Perdagangan, perkumpulan, pendidikan dan semacamnya adalah manifestasi dari konsesi politik, maka tindakan apolitik adalah sikap yang tidak benar, mencidrai perjuangan," sebut mantan Ketua DPD KNPI Kabupaten Bojonegoro itu.
Kegiatan yang mematuhi protokol kesehatan Covid-19memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan, berlangsung dinamis. Banyak peserta bertanya dan menyampaikan pendapat untuk berdiskusi, usai pemaparan.
Sedangkan Narasumber dari komisioner Bawaslu Bojonegoro, Dian Widodo memaparkan topik 'Pelanggaran dalam Pelaksanaan Pemilu' sesuai divisinya. [zid/lis]
Tag : Ansor, diskusi, demokrasi
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
