Kontributor: Maulina Alfiyana
blokBojonegoro.com - Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) diketahui sebagai bagian integral dari potensi generasi muda Indonesia. Dalam posisi sebagai bagian tak terpisahkan inilah IPPNU harus mampu menjawab tantangan zaman, yang semakin kompetitif.
Pada usia yang ke 66 ini, upaya menjawab tantangan zaman jelas harus dilakukan oleh IPPNU, karena pada masa yang akan datang keberlanjutan bangsa Indonesia menjadi tanggungjawab generasi muda saat ini.
Seperti yang disampaikan oleh Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPPNU Kabupaten Bojonegoro, Ridaul Bariroh, secara historis IPPNU sebagai organisasi pelajar telah berhadapan dengan berbagai permasalahan dan tantangan zaman dalam berbagai bidang.
Keringat perjuangan yang tidak mudah mengucur deras mengiringi semangat para pendiri dan penggerak organisasi ini. Eksistensi IPPNU merupakan bukti bahwa IPPNU mampu menjawab berbagai problematika tersebut, dan bahkan berperan aktif melibatkan organisasi dalam pembangunan nasional.
"Sebagai generasi penerus secara organisasi, sudah seharusnya kita mampu mengambil ibrah dari para pendiri dan penggerak organisasi serta generasi setelahnya. Kemuliaan cita-cita oleh para pendiri selalu diupayakan agar terwujud dengan baik, terutama cita-cita dalam mewujudkan generasi bangsa yang memiliki integritas," jelas Rekanita Rida, sapaan akrabnya.
Selain itu kesadaran atas diri sebagai anggota atau kader IPPNU adalah modal utama untuk menggerakan organisasi ke arah yang lebih baik. Kesadaran dalam perwujudannya juga sebagai iklim yang mengharuskan untuk membangun rasa memiliki terhadap organisasi, rasa ingin tahu untuk mengembangkan wawasan.
Seperti pada tema di harlah IPPNU ke 66 kali ini 'Kolaborasi Pelajar Merajut Persatuan Membangun Peradaban', tema tersebut sesuai dengan kondisi dan situasi Indonesia saat ini. Bahwa waktu akan berlalu, zaman akan berjalan dengan segala perkembangannya. Tugas IPPNU di sini menjawab tantangan-tantangan tersebut dengan segala kesiapan potensi.
"Jika sampai lalai dengan tugas kita sebagai pengkader, maka eksistensi organisasi bisa terancam keberlanjutannya, pola-pola monoton akan menggaungkan raungan zaman dan menakuti kita," tegasnya.
Dilanjutkan, IPPNU dalam mencanangkan program harus memiliki orientasi pada cita-cita organisasi sebagai tujuan utama. Sedang dalam praktik lapangan dengan menyesuaikan kebutuhan atas situasi dan kondisi yang berkembang, terutama di wilayah Kabupaten Bojonegoro. Sehingga program kerja benar-benar terukur dan tepat sasaran.
Kesalahan mendasar pada perumusan dan pelaksanaan program terletak pada tidak adanya sinergi dan integrasi. Hal ini masih menjadi momok berIPNU maupun berIPPNU. Tentu kita tidak menginginkan hal seperti itu terjadi.
Karena visi Indonesia Emas 2045 yang telah diperdengarkan kepada kita adalah sebuah cita-cita bangsa Indonesia agar pada masa 100 Indonesia kejayaan bangsa Indonesia dapat ditemui.
"Kita harus mengambil peran di sini, dengan melakukan sinergi program IPNU dan IPPNU terhadap visi besar Indonesia dalam menyiapkan kader-kader IPNU IPPNU menjadi Genarasi Emas 2045," tandasnya. [lin/ ]
Loading...