14:00 . Rektor Institut Attanwir Nilai Format Debat Pilkada Bojonegoro Sudah Tepat   |   23:00 . Distributor dan Kios Resmi Pupuk Dukung Setyo Wahono-Nurul Azizah   |   22:00 . Mobil Ketua Bawaslu Bojonegoro Diduga Kerap di Rumah Petinggi PDI-P   |   20:00 . Job Fair and Career Expo SMK Negeri Kasiman: Membuka Peluang Karier Bagi Pelajar dan Masyarakat   |   21:00 . WaNur Programkan SapaBupati, untuk Komunikasi bersama Masyarakat   |   16:00 . Tingkatkan Kapasitas, EMCL Berikan Pelatihan kepada Puluhan NGO Lokal dan Kontraktor   |   23:00 . Hari Santri, Paslon Wahono-Nurul Hadiri Silaturahim dan Konsolidasi PCNU Bojonegoro   |   21:00 . Kontribusi Besar Pratikno untuk Bojonegoro, Begini Pandangan Kang Yoto   |   18:00 . Debat Pertama Gagal, KPU Bojonegoro Tawarkan Format Debat Baru   |   13:00 . MWCNU Gayam Laksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024   |   11:00 . Apel Akbar Santri Ponpes Attanwir   |   10:00 . 5.400 Santri Ponpes Attanwir Apel Akbar HSN   |   09:00 . Program Dorong Jiwa Entrepreneurship WaNur Siapkan Kartu Wirausaha Muda   |   21:00 . Batalnya Debat Dinilai Ketidakdewasaan Paslon dan Kegagalan Penyelenggara Pemilu   |   20:00 . Permudah Beasiswa untuk Santri, Setyo Wahono Siapkan Kartu Santri   |  
Sat, 26 October 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Tenun Tradisional Kedungrejo Tembus Asia dan Afrika

blokbojonegoro.com | Tuesday, 25 May 2021 14:00

Tenun Tradisional Kedungrejo Tembus Asia dan Afrika


Kontributor : Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Desa Kedungrejo, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro ada pengrajin tenun tradisional yang juga mengerjakan motif Thengul sebagai produk andalannya.

Muochammad Alim (42) salah satu warga Desa Kedungrejo RT 07 RW 09, di tahun 2011  awal dari dia merintis usahanya ini bersama istrinya, dan pada tahun 2016 awal launching produknya, di Alun Alun Bojonegoro.

Muchammad Alim menjelaskan, pada tahun 2009 awal-awal mencoba dan belajar tenun di Kediri saat dia masih bekerja di pabrik tepung.

"Saya belajar menenun di Kediri, usai pulang kerja atau ketika ada waktu luang, saya menyempatkan untuk belajar menenun," ujarnya.

Selang 5 tahun lalu dia pulang ke kampung, bertekad untuk menjadi pengrajin tenun di kampung. Dengan memanfaatkan rumah sederhananya, dan sedikit modal dari hasil bekerjanya dulu di Kediri, dia membuat tenun dengan alat seadanya dulu.

"Dulu nya saya membuatnya di rumah orang tua saya dulu, selang waktu saya rasa kurang luas, lalu saya membuat rumah sendiri," tambahnya.

Saat ini Alim menandai branding tenunya dengan nama KUPERSAE, dan saat ini sudah mempunyai 12 Karyawan, dan alatnya ada 14 yang terdiri dari 12 alat untuk sarung dan yang 2 untuk kain.

"Karyawan itu tidak semua berada di rumah saya, yang lain dibawa pulang kerumahnya, lalu ketika sudah jadi diantar ke rumah saya atau terkadang juga saya ambil sendiri," terangnya.

Untuk harga sarung nya sendiri yang paling murah dibandrol dengan harga 150 ribu dan yang paling mahal hingga 300 ribu, dan Produk tenun Alim juga sudah di pasarkan hingga Arab Saudi, Singapura, Malaysia dan di Afrika.

"Dulu juga pernah dapat pesanan dari Presiden Afrika dengan Motif Thengul," ujarnya.

Saat ini kendala Muchamad Alim yaitu pada pemasaran, karena dia juga sudah tua dan tidak begitu bisa menggunakan internet atau sosial media. [riz/ito]

Tag : kain, tenun, kedungrejo, sumberrejo, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat