06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Catat..! Ini Cara Cari Tahu Tumbuh Kembang Anak Terlambat atau Tidak

blokbojonegoro.com | Saturday, 29 May 2021 07:00

Catat..! Ini Cara Cari Tahu Tumbuh Kembang Anak Terlambat atau Tidak

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Tumbuh kembang anak tidak boleh luput dari perhatian orang tua. Sebab, di masa inilah tinggi badan, berat badan, kemampuan duduk, merangkak, berjalan, hingga berbicara anak berkembang.

Tetapi, karena hal tertentu tumbuh kembang anak bisa saja terlambat atau tidak seusai umurnya. Tugas orang tua perlu memastikan bahkan hal tersebut tidak terjadi. Atau menyadari sejak dini jika memang sudah terjadi, sehingga bisa ditangani secepat mungkin.

Dokter spesialis anak di RS Permata Bekasi dr. ST Rahmah Rahim, Sp.A., mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diwaspadai orang tua terkait terlambatnya tumbuh kembang anak.

Seperti pertumbuhan anak bisa terlihat jelas dari pengukuran penambahan berat dan tinggi badannya apakah sesuai dengan usianya.

Sementara masa perkembangan terlihat dari motorik kasar seperti, kaoan anak bisa duduk, kemudian berjalan, hingga akhirnya berlari.

"Kalau dengan motorik halus bagaimana dia menggunakan otot-otot kecilnya untuk menulis, mengangkat gelas, memegang sendok. Kemudian kemampuan berbahasa bagaimana ia memanggil orang tuanya dan bagaimana menyampaikan keinginannya. Kemampuan psychosocial atau kemandirian, bagaimana dia mengerjakan sesuatu hal sendiri sesuai dengan usianya," papar dokter Rahmah saat Kulwap Permata, Rabu (26/5/2021).

Ia menyampaikan bahwa perkembangan anak juga perlu disesuaikan dengan usianya. Jika sampai pada usia tertentu anak mengalami kesulitan melakukan sesuatu yang seharusnya telah mampu, perlu dicurigai adanya keterlambatan perkembangan.

"Misalnya, kalau anak usia 4 bulan kepalanya belum stabil, nggak bisa tegak, kita harus bisa berpikir jangan-jangan ada gangguan. Atau 6 bulan dikasih mainan tidak bisa memegang atau tidak mau mengambil atau diam saja. Usia 9 bulan tidak bisa memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya, tidak bisa menunjuk. 12 bulan tidak bisa jinjit kemudian 18 bulan belum bisa jalan, pegang krayon atau menumpuk benda," jelasnya.

Jika hal-hal tersebut terjadi, menurut Rahmah, kemungkinan anak mengalami keterlambatan masa perkembangan. Selain itu, keterlambatan perkembangan bahasa yang harus diwaspadai juga jika anak usia 2 bulan diperlihatkan benda di depan matanya tidak berusaha ikut memandang benda tersebut.

Kemudian sekitar usia 4 bulan jika digerakan benda ke kiri dan kanan matanya juga tidak bisa mengikuti. Usia 6 bulan ketika dirangsang dengan suara atau bunyi tidak menoleh atau tidak memperhatikan.

"Umur 9 bulan tidak ada ada bubbling atau tidak ada sebutan mamama, papapa atau dadada. Usia 2 tahun tidak bisa mengucapkan satu kata pun dengan jelas, usia 3 tahun tidak dapat bicara dan merangkai 3 kata," papar dokter Rahmah.

Untuk perkembangan mental emosional, orang tua perlu memperhatikan ekspresi anak saat melakukan, mendapatkan, atau kehilangan sesuatu. Menurut dokter Rahmah, jika orang tua kesulitan mendeteksi ekspresi anak, apakh sedang senang, sedih, atau pun marah, kemungkinan anak alami masalah perkembangan mental emosional.

"Misal usia 9 bulan tidak ada respon kalau kita ajak main, tidak ada ekspresi, tidak ada melambaikan kalau dadah, tidak ada tunjuk. Usia 18 bulan tidak bisa main pura-pura, kemudian 24 bulan tidak ada kata yang berarti misalnya tidak bisa mengulang. Ada kemungkinan itu gangguan di mental," jelasnya.

*Sumber: suara.com

Tag : pendidikan, kesehatan, anak, balita, bayi



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat