21:00 . Hujan Deras, Sebabkan Banjir hingga Pohon Tumbang di Bojonegoro   |   13:00 . Pelepasan KKN PINTAR Unugiri 2024, Rektor: Manfaatkan Kesempatan KKN dengan Baik   |   12:00 . Pakai Kebaya Khas, DPC KKI Kabupaten Bojonegoro Resmi Dilantik   |   18:00 . Pelatihan Penggunaan Aplikasi Winplot Tingkatkan Pembelajaran Matematika di SMAN 1 Balen Bojonegoro   |   17:00 . Atasi Persoalan Sampah Hingga Pemberdayaan Wirausaha Muda, PEPC Zona 12 Raih Penghargaan ICSA 2024   |   16:00 . Menag Nasaruddin Terpilih Lagi Jadi Ketum BP4, H. Zainal: Daya Ungkit Luar Biasa   |   15:00 . RI Bakal Bangun Pabrik Etanol-Metanol Rp 19 Triliun di Bojonegoro   |   12:00 . Program Laptop dan Angkutan Gratis bagi Pelajar di Bojonegoro Segera Direalisasikan   |   07:00 . Paslon Wannur Dominasi Kemenangan di Semua TPS   |   20:00 . SMAN 1 Dander Luncurkan Kelas Barista di Program Double Track Tata Boga   |   18:00 . KPU Bojonegoro Ajak Masyarakat Ikuti Proses Rekapitulasi Berjenjang   |   15:00 . Kalah Telak Dihitung Cepat Pilbup Bojonegoro, Begini Respon Cawabup Farida   |   12:00 . Tim PKM Unugiri Kenalkan Pembuatan Jamu Gendong pada Warga Tengger   |   22:00 . Real Count 80 Persen, TPD Khofifah-Emil Kabupaten Bojonegoro Deklarasi Nyatakan Menang   |   21:00 . Inilah Pemenang LKBB Hasil Kerjasama Pemkab dan Kodim 0813 Bojonegoro   |  
Mon, 02 December 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Jangan Berkerumun dan Bepergian untuk Meredam Lonjakan Covid-19

blokbojonegoro.com | Sunday, 23 May 2021 12:00

Jangan Berkerumun dan Bepergian untuk Meredam Lonjakan Covid-19

Reporter: Parto Sasmito

blokBojonegoro.com – Kecenderungan masyarakat yang melakukan perjalanan setiap libur panjang, menjadi pemicu lonjakan kasus karena hampir selalu diiringi oleh turunnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan. Hal itu terbukti terjadi lonjakan kasus pada empat momen libur panjang sepanjang 2020. Lonjakan kasus juga biasanya diikuti lonjakan kematian akibat Covid-19.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Dr. Sonny Harry B. Harmadi dalam Dialog bertema Terus Kencangkan Protokol Kesehatan yang diselenggarakan KPCPEN dan ditayangkan di FMB9ID_IKP, menyampaikan meningkatnya aktivitas perjalanan akan menciptakan kerumunan. Kepatuhan protokol 3M memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, akan turut berkurang.

“Inilah yang memicu lonjakan kasus. Lalu saat terjadi lonjakan kasus, beban pada pelayanan kesehatan juga ikut meningkat,” ungkapnya.

Untuk menekan dan menghindari kondisi terburuk itulah pemerintah memberlakukan peraturan peniadaan mudik tahun ini. Kondisi transportasi selama diberlakukannya aturan peniadaan mudik juga dinilai sangat efektif.

Diakui Dr. Sonny, transportasi baik angkutan laut, udara, bahkan angkutan darat lalu lintasnya turun 93%. "Angkutan udara pun turun 70%. Esensi pelarangan mudik itu adalah agar masyarakat jangan melakukan perjalanan pada tanggal berapapun,” terangnya.

Aturan pelarangan mudik tahun ini pun mampu menekan keinginan masyarakat untuk pulang ke kampung halaman, penelitian litbang Satgas Covid-19 menunjukkan sebelumnya masyarakat yang ingin melakukan mudik sebesar 33%, turun menjadi 11% setelah diberlakukan aturan pelarangan mudik, bahkan setelah sosialisasi terus menerus dilakukan, keinginan untuk mudik turun menjadi 7%.

Dikhawatirkan pasien Covid-19 yang dirawat di RS akan datang secara bersamaan dengan jumlah yang besar. “Kalau sampai 7-8 ribu pasien dirawat bersamaan, maka RS akan sangat kewalahan sehingga tidak bisa membantu dengan maksimal,” ungkap dr. Lia G. Partakusuma Sp.PK. MM. MARS. Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).

Selain itu, jumlah tenaga kesehatan juga dikhawatirkan tidak mencukupi apabila jumlah kasus yang dirawat di RS meningkat secara bersamaan. “SDM di ICU harus khusus, belum lagi apabila jumlah penularan tinggi, maka SDM kita akan mudah tertular seperti awal tahun yang lalu, banyak tenaga kesehatan kita tertular Covid-19,” imbuh dr. Lia.

Saat ini kondisi keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) secara nasional kurang dari 30%. Namun sudah ada beberapa provinsi yang menunjukkan peningkatan BOR cukup signifikan, “Aceh dan Sulawesi Barat BOR-nya kini sudah di atas 50%. Ada juga beberapa provinsi yang BOR-nya mencapai 25-50% seperti Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Riau. Lalu yang peningkatannya 10-24% ada di Sumatera Barat, Bangka Belitung, Kep. Riau, Jawa Tengah, dan Jambi,” terang dr. Lia.

Prof. Dr. dr. Soedjatmiko SpA(K). Msi., Guru Besar FKUI mengimbau agar membatasi kerumunan dimanapun, baik pemudik maupun yang tidak mudik. Bagi yang tidak mudik juga sebaiknya jangan berkerumun di pusat perbelanjaan, apalagi di tempat wisata. “Jangan sampai saudara kita tertular Covid-19 hingga bergejala berat dan masuk rumah sakit,” pesannya.

Mengutip data Satgas Covid-19, Prof. Soedjatmiko menyebutkan bahwa dari 6-7 orang yang berkerumun ada 1 orang yang positif Covid-19. “Apalagi dalam kerumunan itu kecenderungan mengabaikan protokol kesehatan juga tinggi, seperti memakai masker tidak benar, bahkan tidak memakai masker sama sekali,” tegasnya.

Begitu juga bagi yang sudah divaksinasi sebanyak dua dosis secara lengkap pun dihimbau oleh Prof. Soedjatmiko agar tidak berkerumun, “Masih ada peluang sebesar 35% bagi orang yang sudah divaksinasi untuk tertular Covid-19. Sehingga tidak ada jaminan kita kebal 100% dari Covid-19,”

Prof. Soedjatmiko menyarankan, apabila ada keluarga yang mudik atau pernah berkerumun selama 1 jam atau lebih, perlu diwaspadai. "Sarankan untuk swab Antigen atau PCR, dan bila perlu laporkan ke ketua RT/RW dan Satgas Covid-19 di lingkungan masing-masing,” sarannya.

Tag : covid-19, satgas, cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, bojonegoro, jatim



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat