06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   19:00 . Pj Adriyanto : Pasar Hewan Bisa Menjadi Tujuan Wisata Dan Edukasi   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Hasil Penelitian Ungkap Penderita Mata Minus Meningkat selama Pandemi, Terutama Anak-Anak

blokbojonegoro.com | Monday, 14 June 2021 07:00

Hasil Penelitian Ungkap Penderita Mata Minus Meningkat selama Pandemi, Terutama Anak-Anak

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bahwa peningkatan waktu menatap layar selama pandemi meningkatkan risiko masalah mata. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang terbit pada JAMA Opthamology.

Melansir dari Healthshots, penelitian tersebut menunjukkan bahwa miopia atau mata minus meningkat selama pandemi.  

Penelitian menggunakan data dari Feincheng, China, di mana melaporkan bahwa miopia pada anak-anak usia 6 hingga 13 tahun meningkat hingga tiga kali lipat pada 2020. Rata-rata, anak-anak mengalami lebih rabun jauh -0,3 dioptri.

Para penulis menganalisis hampir 195.000 hasil tes dari pemeriksaan penglihatan sekolah yang dikumpulkan selama enam tahun.

Penelitian menunjukkan bahwa sebelumnya hanya 5,7 persen anak-anak miopia pada tahun 2015 hingga 2019, namun tahun lalu (2020) melonjak menjadi 21,5 persen.

Pada tahun 2018, 15,2 persen anak berusia tujuh tahun dan 27,7 persen anak berusia delapan tahun menderita miopia. Angka-angka itu masing-masing melonjak menjadi 26,2 persen dan 37,2 persen pada tahun 2020.

Menariknya, penurunan terbesar dalam refraksi setara bola atau SER, yang digunakan untuk mengukur miopia, ditemukan pada anak berusia enam tahun.

Karena anak-anak yang lebih besar terpapar jam layar yang lebih lama, ini menunjukkan mata yang lebih muda lebih sensitif.

Para penulis mengutip hasil mereka sebagai bukti pertama bahwa terus berada di rumah selama Covid-19 dikaitkan dengan penglihatan yang memburuk.

Pada penelitian ini, para peneliti  mendesak untuk berkehati-hati dalam menafsirkan hasil penelitian mereka karena data tidak memberikan jumlah waktu yang tepat di depan layar.

Namun, perubahan pada tahun 2020 dari tahun-tahun sebelumnya sangat mencolok.

Penelitian lain dari College of Optometrists di Inggris juga melaporkan bahwa penelitiannya menemukan hampir sepertiga orang Inggris 31 persen mengatakan penglihatan mereka memburuk selama pandemi.

Angka tersbeut melonjak dari 22 persen yang melaporkan hal yang sama pada Juni 2020.

*Sumber: suara.com

 

Tag : pendidikan, kesehatan, anak, dagdet, pandemi



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat