14:00 . Rektor Institut Attanwir Nilai Format Debat Pilkada Bojonegoro Sudah Tepat   |   23:00 . Distributor dan Kios Resmi Pupuk Dukung Setyo Wahono-Nurul Azizah   |   22:00 . Mobil Ketua Bawaslu Bojonegoro Diduga Kerap di Rumah Petinggi PDI-P   |   20:00 . Job Fair and Career Expo SMK Negeri Kasiman: Membuka Peluang Karier Bagi Pelajar dan Masyarakat   |   21:00 . WaNur Programkan SapaBupati, untuk Komunikasi bersama Masyarakat   |   16:00 . Tingkatkan Kapasitas, EMCL Berikan Pelatihan kepada Puluhan NGO Lokal dan Kontraktor   |   23:00 . Hari Santri, Paslon Wahono-Nurul Hadiri Silaturahim dan Konsolidasi PCNU Bojonegoro   |   21:00 . Kontribusi Besar Pratikno untuk Bojonegoro, Begini Pandangan Kang Yoto   |   18:00 . Debat Pertama Gagal, KPU Bojonegoro Tawarkan Format Debat Baru   |   13:00 . MWCNU Gayam Laksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024   |   11:00 . Apel Akbar Santri Ponpes Attanwir   |   10:00 . 5.400 Santri Ponpes Attanwir Apel Akbar HSN   |   09:00 . Program Dorong Jiwa Entrepreneurship WaNur Siapkan Kartu Wirausaha Muda   |   21:00 . Batalnya Debat Dinilai Ketidakdewasaan Paslon dan Kegagalan Penyelenggara Pemilu   |   20:00 . Permudah Beasiswa untuk Santri, Setyo Wahono Siapkan Kartu Santri   |  
Sat, 26 October 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Anak Putus Sekolah Rentan Alami Praktik Perkawinan Anak

blokbojonegoro.com | Thursday, 24 June 2021 07:00

Anak Putus Sekolah Rentan Alami Praktik Perkawinan Anak

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Praktik perkawinan anak masih banyak terjadi terutama di daerah dengan akses pendidikan yang minim.

Parahnya, praktik perkawinan anak kerap didasari doktrin dan tafsir agama serta diperburuk dengan tingginya angka putus sekolah di daerah.

Menurut Dosen Sosiologi UIN Jakarta Dr. Ida Rosyidah, sekitar 7,4 juta anak dunia terpaksa mengalami perkawinan anak. Adapun yang paling berisiko terkena praktik perkawinan anak adalah perempuan dibanding laki-laki.

"Di sini kita lihat lebih banyak anak perempuan yang berisiko dibanding laki-laki. Sebaran wilayahnya lebih banyak di Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Bali, NTB, Maluku, Papua dan Sumatera," ungkapnya pada acara webinar Kajian Gender, beberapa waktu lalu.

Saat praktik perkawinan anak terjadi, kata Ida Rosyidah, hal tersebut bisa bermasalah pada kesehatan reproduksi anak karena mereka belum siap.

Masalah kesehatan reproduksi itu misalnya perdarahan, angka kematian ibu meningkat, dan juga angka kematian bayi. "Itu terjadi karena adanya ketidaksiapan dalam persalinan dan juga kesehatan reproduksinya," tambahnya.

Di wilayah NTB, ia mengatakan bagaimana tingkat perkawinan anak pada kelompok anak sekolah dasar dan menengah SMP masih amat tinggi. Beberapa di antaranya bahkan sudah memiliki anak.

"Saya beberapa kali riset tentang perkawinan anak, seringkali saya tanya ‘ini adiknya ya?, Bukan Bu ini anak saya.' Jadi mereka ini masih muda dan belum pantas memiliki tanggung jawab sebesar itu. Seperti membesarkan anak dan mencari dana pendapatan hidup. Itu menjadi miris karena mereka belum siap,” jelasnya.

Ia mengatakan, kematangan pikiran dan jiwa sebelum menikah sangatlah penting. Terlebih, ada ujian hidup di mana relasi hubungan suami-istri merupakan peran besar yang menuntut pelakunya menemukan solusi.

"Diharapkan anak sudah memiliki kematangan pemikiran dan jiwa, sehingga ketika menghadapi persoalan hidup, mereka siap," ungkapnya lebih lanjut.

*Sumber: suara.com

Tag : pendidikan, kesehatan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat