Dukung Pengembangan RTH, EMCL Fasilitasi Jaringan Usaha Agrowisata
blokbojonegoro.com | Friday, 18 March 2022 13:00
Program Pengembangan Masyarakat (PPM) SKK MIGAS - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) terus digiatkan di wilayah sekitar perusahaan. (Istimewa)
Reporter : M. Anang Febri
blokBojonegoro.com - Program Pengembangan Masyarakat (PPM) SKK MIGAS - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) terus digiatkan di wilayah sekitar perusahaan. Salah satunya berupa program dukungan Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kabupaten Bojonegoro.
Kali ini EMCL bekerjasama denganAliansi Lingkungan Alam dan Sosial (Alas) Institute menggiatkan fasilitasi usaha jaringan agrowisata dengan 20 orang yang meliputi peserta dan narasumber.
Dalam suksesi program pengembangan RTH, terdapat 9 desa penerima manfaat, yaitu Desa Gunungsari, Baureno, Kedaton, Ngampel, Ngasinan, Kedungsari, Gayam, Brabowan dan Desa Sudu. Mereka difasilitasi oenuh dengan narasumber dari KWT Bogo, Anggota DPRD Bojonegoro, Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Disdagkop UM), serta Penanggung Jawa (PJ) Program EMCL.
"Tujuan kegiatan ini adalah demi terciptanya kawasan berbasis agrowisata yang dikelola dengan lebih baik dan ideal," ungkao Manager Program Alas Institute, Arul Efansyah usai acara di kawasan Jalan Panglima Polim Bojonegoro, Kamis (17/3/2022) sore kemarin.
Upaya pengembangan RTH digalakkan dengan menanam sekitar 14.300 pohon dan berbagai tanaman penghasil buah. Seperti jambu, kelengkeng, srikaya, kelor. Pihaknya berharap agar para pengelola agrowisata bisa melihat peluang usaha yang cocok dikembangkan di lokasi agrowisata.
Slamet Rijadi yang merupakan PJ EMCL, menjelaskan, tujuan PPM SKK Migas-EMCL adalah sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat dengan bersinergi dengan Program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro. Terlebih yang berkaitan dengan RTH.
Anggota DPRD Bojonegoro, Dony Bayu S, mengungkapkan rencana Pemkab Bojonegoro dalam pengembangan RTH melalui pembahasan pembaharuan Perda RTH dan pengembangan ekonomi desa.
Pejabat Fungsional Penguji Mutu Barang Disdagkop UM, Anton Budi Saronto menilai berpesan agar kegiatan semacam ini dapat menjembatani para pengelola agrowisata dengan para stakeholder Sehingga lebih banyak pelaku UMKM yang bisa mendapat fasilitas perihal usaha yang digeluti.
"Untuk produk UMKM, kami juga bekerjasama dengan swalayan yang ada di Bojonegoro, agar produk UMKM lokal diterima. Ada tempatnya khusus," jelasnya. [feb/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini