Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Awas, Anak yang Suka Rebahan dan Malas Gerak Lebih Berisiko Mengalami Osteoporosis

blokbojonegoro.com | Thursday, 14 April 2022 07:00

Awas, Anak yang Suka Rebahan dan Malas Gerak Lebih Berisiko Mengalami Osteoporosis

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Osteoporosis selama ini dianggap sebagai penyakit orang tua. Sebab seiring bertambahnya usia, tulang menjadi kurang padat dan lebih rentan patah. Tapi tahukah Anda, masa kanak-kanak berperan besar dalam terjadinya osteoporosis saat dewasa.

Alasannya, massa tulang yang dicapai seseorang di masa kanak-kanak dan selama masa remaja membantu menentukan kesehatan tulang seumur hidup mereka.

Melansir dari Very Well Family, kemungkinan seorang anak terkena osteoporosis di kemudian hari tergantung pada seberapa banyak massa tulang yang ia capai pada saat mereka mencapai usia 30 tahun, serta seberapa cepat ia kehilangannya setelah itu.

Semakin tinggi massa tulang puncak, semakin banyak tulang yang akan disimpan dan semakin kecil kemungkinan untuk terkena osteoporosis seiring bertambahnya usia.

Kebanyakan orang tua percaya bahwa begitu remaja mencapai tinggi badan maksimalnya, mereka selesai berkembang.

Namun kenyataannya, masa remaja akhir adalah waktu yang vital untuk pertumbuhan tulang, bahkan setelah remaja sudah dewasa.

Sebuah penelitian di JAMA Pediatrics mengukur aktivitas fisik dan kekuatan tulang dari 309 remaja selama periode empat tahun.

Jendela empat tahun penelitian mencakup anak perempuan usia 10 sampai 14 dan anak laki-laki usia 12 sampai 16. Jangka waktu ini sangat penting karena sebanyak 36 persen dari kerangka manusia terbentuk dan tulang sangat responsif terhadap aktivitas fisik.

Apa yang peneliti temukan adalah bahwa remaja yang kurang aktif bergerak memiliki tulang yang lebih lemah. Dengan kata lain, anak-anak yang hanya duduk-duduk bermain game, menggunakan teknologi atau hanya malas tidak membebani tulang mereka dengan aktivitas fisik.

Meskipun anak laki-laki memiliki tulang yang lebih besar dan kuat selama penelitian, tulang mereka sama seperti perempuan dalam merespons aktivitas fisik.

Selain itu, para peneliti mencatat bahwa jenis aktivitas fisik tidak harus olahraga rutin agar efektif. Faktanya, aktivitas singkat seperti menari di sekitar rumah, mengejar anjing, atau melompat-lompat juga berdampak positif pada kesehatan tulang.

Jadi yang perlu digarisbawahi adalah, kunci untuk tulang kuat adalah anak meletakkan gadget dan membatasi waktu layar demi aktivitas fisik yang lebih banyak. Bahkan hanya berjalan-jalan dapat meningkatkan kesehatan tulang.

*Sumber: suara.com

Tag : pendidikan, kesehatan, Osteoporosis



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini