Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Harga BBM Subsidi Naik, Serikat Pekerja Beri Tanggapan

blokbojonegoro.com | Monday, 05 September 2022 13:00

Harga BBM Subsidi Naik, Serikat Pekerja Beri Tanggapan

 

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Pemerintah dalam hal ini Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Khususnya BBM jenis Pertalite dan Solar Subsidi, kenaikan harga Pertalite dari yang saat ini hanya Rp7.650 per liter menjadi Rp l10.000 per liter.

Sementara harga Solar Subsidi menjadi Rp6.800 per liter dari yang saat ini hanya Rp5.150 per liter. Tak hanya Pertalite dan Solar Subsidi, harga BBM Pertamax juga mengalami kenaikan dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia. "Saya sebetulnya ingin harga BBM dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN. Tetapi anggaran subsidi dan kompnesasi tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,24 triliun," terang Jokowi dalam Konferensi Persnya di Istana Negara.

Menanggapi naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Nusantara jelas menuai pro dan kontra.

Salah satu tanggapan diberikan Ketua Cabang Federasi Serikat Pekerja (FSP) Rokok, Tembakau, Makanan dan Minuman (RTMM) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Bojonegoro, Anis Yulianti menurutnya secara pribadi sebagai buruh di Bojonegoro, tentu sangat menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Karena menurutnya pusat harga ada pada BBM, apabila BBM naik maka semua kebutuhan bakal naik.

"Tahu sendiri kita belum pulih dari pandemi Covid-19. Apabila memang ada kebijakan pemerintah pusat, misal memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi karyawan/buruh gaji dibawah Rp3,5 juta, sebanyak Rp600.000. Itupun akan menjadi ladang bagi orang-orang yang tidak bertangungjawab," ucapnya.

Lanjut Anis, masyarakat yang seharusnya berhak mendapatkan. Justru bisa jadi tidak dapat, dan yang seharusnya tidak mendapatkan justru mendapatkan bantuan.

"Menurut saya perlu ada kebijakan lain untuk BBM naik. Misal yang memiliki kendaraan roda empat, dilarang mengisi Pertalite. Kita yang naik motor menggunakan Pertalite. Harus ada kebijakan yang tidak merugikan orang banyak," harapnya. [liz/lis]

 

 

Tag : Kebijakan, harga, bbm



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini