Dukung Pemkab, PDA Bojonegoro Berkontribusi Turunkan Angka Stunting dan Perkawinan Anak
blokbojonegoro.com | Thursday, 27 October 2022 17:00
Reporter : Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Bojonegoro resmi melaksanakan program Inklusi setelah melakukan kegiatan kick off pada Kamis (27/10/2022).
Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Angling Dharma Lantai II Pemkab Bojonegoro. Dihadiri oleh Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah, Shoimah Kastolani, Bupati Bojonegoro, Anna Muawannah, OPD, Camat dan Kepala Desa.
Program inklusi aisyiyah sendiri merupakan program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia. Dimana Aisyiyah sebagai mitra programnya, mengambil tema Kepemimpinan Perempuan untuk Peningkatan Akses Kesehatan dan Ekonomi bagi Perempuan Dhuafa Musta’hafin dengan Pendekatan Inklusif dan Hak Perempuan.
Program ini merupakan salah satu upaya kontribusi aisyiyah pada tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs) dan juga diharapkan dapat berkontribusi pada capaian pembangunan daerah.
"Melalui program inklusi ini, tentunya dapat meningkatkan kontribusi aisyiyah dalam upaya penurunan stunting dan perkawinan anak. Selain itu, melalui program ini juga diharapkan dapat menguatkan sinergi multipihak bagi capaian pembangunan daerah," papar Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah, Shoimah Kastolani.
Melalui program Inklusi ini aisyiyah berharap dapat semakin menguatkan sinergi multipihak termasuk dengan Pemerintah Daerah hingga Pemerintah Desa, juga tokoh masyarakat, dan organisasi masyarakat lainnya untuk dapat berkontribusi bagi capaian pembangunan daerah.
"Program inklusi aisyiyah memiliki lima isu utama program yakni upaya penurunan stunting, pencegahan perkawinan anak, pemenuhan hak kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR). Hingga peningkatan partisipasi perempuan dan pemberdayaan ekonomi," tutur Shoimah Kastolani.
Selanjutnya, program inklusi aisyiyah juga menerapkan prinsip GEDSI (Gender Equality Disability Social Inclusion) yang memastikan tidak ada satupun elemen masyarakat yang tertinggal dalam pembangunan.
"Akan lebih banyak masyarakat marjinal berpartisipasi dan mendapat manfaat dari kebijakan tentang pembangunan sosial budaya, ekonomi, dan politik Indonesia,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro, Anna Muawannah melalui virtual zoom menyambut baik akan dilaksanakannya program inklusi aisyiyah. Adapun 8 isu yang disampaikan, diantaranya yang terjadi di Kabupaten Bojonegoro berupa persoalan penurunan angka stunting sudah berkurang sebesar 2.17 %.
"Terkecil di Jawa Timur setelah Kota Surabaya, isu-isu gender lain juga memberikan kesempatan kepada sumber daya manusia (SDM) perempuan agar tidak tertinggal," tambah Bupati Anna.
Contohnya, beberapa aktivitas perempuan di Bojonegoro. Pemkab juga sangat terbuka luas dan berterimakasih kepada PDA yang sudah berkontribusi penuh terhadap kesepakatan bersama/MOU, diantaranya tentang isu-isu perempuan dan beberapa hal lain.
"Mudah-mudahan MOU ini memberikan dampak positif antara keterlibatan OPD dan Ormas sosial. Dengan harapan supaya lebih cepat merangkak angka pembangunan di Bojonegoro," pungkasnya.[liz/ito]
Tag : Pda, Bojonegoro, Pemkab
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini