19:00 . Dosen UNUGIRI Bojonegoro Kembangkan Permainan Motorik Auditori untuk Siswa SD   |   18:00 . Jajanan Kering Khas Bojonegoro, Di Tempatmu Apa Namanya?   |   17:00 . EMCL dan SEC Wujudkan Akses Air Bersih untuk Geneng dan Ngelo   |   15:00 . Persiapan Persibo Terganggu Kabar Kepindahan Barata   |   14:00 . Duta Kepemudaan Jawa Timur Batch 3 Gelar Advokasi di Panti Asuhan Karya Binangun Mandiri   |   13:30 . Sudut Cantik di Masjid Wisata Religi   |   13:00 . Penuh Ornamen di Masjid Wisata Religi   |   12:30 . Megahnya Masjid Wisata Religi Margomulyo   |   12:00 . Klub Raffi Ahmad yang Rapuh, Lawan Empuk Persibo   |   11:00 . Pedagang Sayur Keliling, Bakul Blonjo, Ethek atau..?   |   09:00 . Ayo Persibo, Hancurkan Tim Raffi Ahmad   |   21:00 . Belalang Halal Dimakan, Tapi Waspada Jenis 1 Ini   |   19:00 . Duta Kepemudaan Jawa Timur Batch 3 Lakukan Advokasi di Panti Asuhan Karya Binangun Mandiri   |   18:00 . Barata Sang Kreator Positif ke Persebaya?   |   15:00 . Inilah Belalang Setan, Ciri-Ciri dan Jauhi   |  
Fri, 27 December 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Informasi Haji 2023

Perbedaan Signifikan Kuota dan Estimasi Masa Tunggu Haji Indonesia dan Malaysia

blokbojonegoro.com | Thursday, 15 June 2023 16:00

Perbedaan Signifikan Kuota dan Estimasi Masa Tunggu Haji Indonesia dan Malaysia

Reporter: Nidlomatum MR

blokbojonegoro.com - Dari data yang ada, ternyata ada perbedaan signifikan antara haji di Indonesia dan Malysia. Perbandingan terlihat jelas antara kuota dan estimasi masa tunggup. Data terbaru menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kuota jemaah haji yang jauh lebih besar, dengan masa tunggu puluhan tahun, sementara Malaysia menghadapi masa tunggu yang jauh lebih panjang yang hampir ratusan tahun. Selain itu, terdapat perbedaan biaya yang harus dibayar oleh jemaah haji dari kedua negara tersebut.

Menurut informasi yang diperoleh dari www.nu.or.id, Indonesia memiliki kuota jamaah haji sebesar 221.000, dengan tambahan 8.000 kuota. Estimasi masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia adalah sekitar 25 tahun rata-rata. Hal ini berarti bahwa seorang calon jemaah haji di Indonesia harus menunggu selama 25 tahun sebelum bisa berangkat ke Tanah Suci.

Sementara itu, Malaysia memiliki kuota jamaah haji yang jauh lebih kecil, yaitu sebesar 31.600 dengan estimasi masa tunggu untuk jemaah haji Malaysia mencapai angka yang cukup lama, yaitu sekitar 141 tahun. Masa tunggu yang sangat panjang ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat Malaysia untuk menunaikan ibadah haji, namun keterbatasan kuota membuat mereka harus menunggu waktu yang sangat lama.

Selain perbedaan kuota dan estimasi masa tunggu, terdapat juga perbedaan dalam biaya yang harus dibayar oleh jemaah haji dari kedua negara tersebut. Di Indonesia, biaya yang harus dibayar untuk jemaah haji reguler adalah sekitar Rp49 juta, sementara untuk jemaah haji khusus mencapai sekitar Rp117 juta. Jemaah haji di Indonesia juga memiliki masa tinggal selama 40 hari di Tanah Suci.

Di Malaysia, biaya untuk jemaah haji kelompok ekonomi rendah adalah sekitar RM 10.980, sementara untuk kelompok ekonomi menengah dan atas sebesar RM 12.980. Masa tinggal untuk jemaah haji Malaysia adalah selama 45 hari.

Perbedaan dalam kuota, estimasi masa tunggu, dan biaya ini mencerminkan situasi yang berbeda antara Indonesia dan Malaysia dalam mengatur dan mengorganisir ibadah haji. Meskipun Indonesia memiliki kuota yang lebih besar, masa tunggu yang masih relatif lama menunjukkan perlunya upaya untuk meningkatkan kapasitas penyelenggaraan haji di Indonesia. Di sisi lain, meskipun Malaysia memiliki masa tunggu yang sangat panjang, biaya yang lebih terjangkau mungkin menjadi faktor yang mempengaruhi antusiasme masyarakat untuk menunaikan ibadah haji.

Pemerintah dari kedua negara terus bekerja untuk meningkatkan pelayanan dan memastikan bahwa ibadah haji dapat diakses oleh semua warga yang memenuhi syarat. [lis]

Tag : haji, kuota, masa tunggu



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat