06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Trend Baru, Pasangan Suka Banding-Bandingkan Jadi Pemicu Perceraian

blokbojonegoro.com | Thursday, 03 August 2023 13:00

Trend Baru, Pasangan Suka Banding-Bandingkan Jadi Pemicu Perceraian

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Timbul trend baru yang menjadi alasan masih tingginya angka perceraian di Kabupaten Bojonegoro. Salah satunya pasangan merasa dibandingkan dengan orang lain, sehingga memicu terjadinya pertengkaran dan berakhir perceraian.

Sholikin Jamik, selaku Ketua Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Bojonegoro menegaskan, akhir-akhir ini muncul trend baru penyebab timbulnya pertengkaran yang berakhir dengan perceraian. Salah satunya suami/istri suka membandingkan-bandingkan dengan pasangan lain.

"Pada dasarnya pasangan tidak pernah mau jika dibandingkan dirinya dengan orang lain. Orang pada dasarnya ingin menjadi versinya, karena suami-istri tidak mau melihat sebuah kenyataan," ungkap Sholikin Jamik.

Sebab, karena pasangan suami-istri tersebut terobsesi dengan harapan atau cita-cita, bukan sebuah kebutuhan, tetapi hanya sebuah keinginan dan tidak berdasarkan kebutuhan.

"Membangun rumah tangga pada dasarnya berdasarkan realita, dan kebutuhan hidup bukan keinginan sesaat," ujarnya.

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat Bojonegoro, di era industrialisasi harus mengarah kepada kehidupan yang selalu di ukur pada materi. Sebab saat ini budaya kapitalisme memang tengah berkembang, sehingga seringkali seseorang menghargai orang lain berdasarkan dari materi.

"Jika diukur dari materi tidak akan bisa langgeng. Sementara kehidupan rumah tangga sakinah mawadah warrahmah merupakan kunci utama kesuksesan rumah tangga," ulasnya.

Perlu diketahui, berdasarkan data dari Pengadilan Agama Bojonegoro sebanyak 1.236 istri melakukan cerai gugat selama bulan Januari hingga Juli. Sementara itu, suami yang mengajukan cerai talak sejak bulan Januari hingga Juli sebanyak 526 perkara. [liz/lis]

 

 

 

 

Tag : Perceraian, pengadilan, agama



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat