Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Kekeringan Meluas hingga 51 Desa di Bojonegoro, 41 Ribu Jiwa Terdampak

blokbojonegoro.com | Monday, 25 September 2023 15:00

Kekeringan Meluas hingga 51 Desa di Bojonegoro, 41 Ribu Jiwa Terdampak Warga Bojonegoro mengantre untuk mendapatkan air bersih (Foto : BPBD Bojonegoro)

Reporter: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Bencana kekeringan pada musim kemarau panjang sebagai dampak fenomena El Nino di Kabupaten Bojonegoro semakin meluas, dampak kekeringan itu melanda hingga 51 desa yang tersebar di 17 kecamatan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, sejak bulan Juli hingga September 2023, terdapat sebanyak 41,002 jiwa atau 13,065 Kartu Keluarga (KK) yang terdampak kekeringan.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Bojonegoro, Ardhian Orianto mengatakan, kemarau yang terjadi di Kota Migas (sebutan lain Bojonegoro) semakin meluas hingga ke 51 desa di Kabupaten Bojonegoro yang mengalami kekeringan di musim kemarau tahun 2023 ini.

“51 desa di 17 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Bojonegoro,” ungkap Ardhian dalam keterangan tertulis yang dihimpun blokBojonegoro.com, Senin (25/9/2023).

Ardhian menambahkan, selama musim kemarau pihaknya telah mendistribusikan air bersih kepada puluhan desa yang mengalami kekeringan itu. Hingga saat ini, sebanyak 3,3 juta liter air yang telah didistribusikan ke masyarakat terdampak.

“Kami telah mendistribusikan sebanyak 842 tangki air bersih, dengan kapasitas 4000 liter tiap tangkinya, dengan total 3.368.000 liter,” tegasnya.

Menurut Ardhian, kemarau tahun ini lebih banyak desa yang terdampak dibandingkan pada kemarau tahun lalu. Hal itu, dibuktikan lantaran banyaknya permintaan air selama musim kemarau 2023 ini berlangsung, bahkan hampir setiap hari pihaknya melakukan drooping air bersih.

“Betul (lebih banyak tahun ini dibandingkan tahun lalu),” pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) puncak musim kemarau 2023 terjadi pada Juli hingga Agustus. Sedangkan berdasarkan prediksi terbaru, awal musim hujan akan terjadi pada bulan November mendatang. [riz/lis]

Berikut 51 desa yang mengalami krisis air bersih:

1. Kecamatan Ngraho : Desa Sugihwaras, Nganti, dan Desa Luwihaji

2. Kecamatan Tambakrejo : Desa Malingmati, Jatimulyo, Pengkol, Gading, Kalisumber

3. Kecamatan Margomulyo : Desa Meduri

4. Kecamatan Malo : Desa Petak dan Desa Tambakromo

5. Kecamatan Kasiman : Desa Kasiman

6. Kecamatan Kepohbaru : SMAN Kepohbaru dan Desa Kepoh

7. Kecamatan Kedungadem : Desa Jamberejo, Duwel, Dayukidul, Kendung, dan Pejok

8. Kecamatan Bubulan : Desa Clebung dan Desa Sumberbendo

9. Kecamatan Sukosewu : Desa Sumberjokidul dan Desa Pacing

10. Kecamatan Sumberrejo : Desa Karangdinoyo, Sumberharjo, Kayulemah, Tlogohaji, Tulungrejo, Margoagung, Wotan, Deru, dan Desa Butoh

11. Kecamatan Kanor : Desa Pilang

12. Kecamatan Ngambon : Desa Nglampin dan Desa Sengon

13. Kecamatan Sugihwaras : Desa Siwalan, Bareng, Panunggalan, Alasgung, Drenges, dan Desa Jatitengah

14. Kecamatan Sekar : SMKN Sekar

15. Kecamatan Ngasem : Desa Butoh, Sambong, Kolong, Bareng, Jelu, Dukohkidul

16. Kecamatan Purwosari : Desa Ngrejeng

17. Kecamatan Baureno : Desa Banjaran

 

Tag : Kekeringan, air, bersih



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini