Ratusan Warga Kembali Wadul DPRD Bojonegoro Pertanyakan Kompensasi Rp7 Miliar
blokbojonegoro.com | Wednesday, 06 December 2023 15:00
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Ratusan warga Desa Sumuragung, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro kembali mendatangi Kantor DPRD setempat, guna mengikuti audiensi antara PT Wira Bhumi Sejati (WBS) dan Pemerintah Desa (Pemdes) setempat soal kompensasi dari PT WBS senilai Rp7 miliar.
Namun, audiensi yang direncanakan bertempat di Ruang Komisi B DPRD Bojonegoro itu dibatalkan, lantaran Kepala Desa (setempat) diduga juga membawa ratusan masa yang akan mendatangi Kantor Wakil Rakyat di Jalan Veteran, Kota Bojonegoro itu.
Sehingga, audiensi tersebut dibatalkan oleh pihak DPRD Bojonegoro karena takut terjadi kericuhan antara massa yang pro dan kontra dengan Kades Sumuragung.
“Kami membatalkan pertemuan itu, karena semalam saya mendapatkan informasi melalui telpon, WhatsApp bahwa akan ada pengerahan masa yang diduga dari Kades," ujar Wakil Ketua DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto, Rabu (6/12/2023).
Menurut Sukur sapaan akrabnya, DPRD tidak ingin mereka justru membikin kericuhan di gedung wakil rakyat itu. Sehingga pertemuan yang sebelumnya sudah dijadwalkan ini, ditunda dan akan mengundang lagi dengan syarat yang sudah di sepakati.
"Kedepannya kita akan mengundang lagi dengan beberapa syarat, yaitu pihak warga boleh datang hanya maksimal 10 orang saja tidak lebih, agar pertemuan ini bisa maksimal dan aduan dari warga cepat terselesaikan," imbuhnya.
Sementara itu, salah satu perwakilan warga, H. Afandi berharap, semoga kasus ini menjadi atensi atau diperhatikan oleh anggota DPRD Bojonegoro. Sehingga, para warga yang terdampak tambang kapur PT WBS ini bisa tahu realisasi dari uang kompensasi yang diterima Pemdes Sumuragung itu.
“Kasus ini semoga menjadi atensi Anggota DPRD Bojonegoro,” tuturnya.
Untuk diketahui, tuntutan ratusan warga ini tetap sama, yaitu menuntut agar pihak desa harus transparan terkait dana kompensasi senilai Rp7 miliar yang diserahkan kepada pihak desa dari tambang PT Wira Bumi Sejati. Kemudian, juga menuntut hilangnya jalan desa yang menjadi fasilitas dari proyek penambangan itu. [riz/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
