Mutasi Pejabat di Bojonegoro Batal Mendadak, Benarkah Ada Intervensi Politik?
blokbojonegoro.com | Friday, 23 February 2024 15:00
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Batalnya rotasi atau mutasi pejabat di lingkup Pemkab Bojonegoro secara mendadak menyebabkan muncul persepsi. Seperti halnya dugaan adanya intervensi politik, yang menyebabkan batalnya mutasi beberapa pejabat tersebut.
Hal ini diungkapkan mantan Ketua DPRD Bojonegoro periode 1999 - 2004 Anwar Sholeh. Menurutnya, ia mendapat informasi bahwa surat undangan pelantikan sudah diterima para pejabat yang akan dilantik, pada Kamis (22/2/2024). Proses pelantikan rencana dilakukan pada Jumat (23/2/2024) pukul 12.30 WIB.
Namun, beberapa jam setelah undangan sumpah/janji jabatan itu beredar, tiba-tiba undangan tersebut ditarik kembali, sehingga para pejabat yang akan dilantik dibatalkan. Hal itulah yang menjadi pertanyaan. Apalagi, alasan yang diberikan Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto sumir.
Menurut Mbah Anwar sapaan karibnya, Pj Bupati harus bisa melihat kondisi politik di Kabupaten Bojonegoro. Karena, lanjut dia, banyak pejabat dilingkup Pemkab Bojonegoro yang diduga melakukan politik praktis.
"Seharusnya Pj Bupati Bojonegoro itu harus tanggap politik, banyak pejabat di Bojonegoro yang secara terang-terangan melakukan politik praktis sehingga harus berani bertindak," ungkapnya, Jumat (23/2/2024).
Terkait adanya isu bahwa penundaan proses pelantikan itu karena adanya pengaruh terhadap pihak luar, Mbah Anwar menegaskan, tidak seharusnya orang nomor satu di Bojonegoro itu, takut terhadap pihak lain dalam menentukan kebijakan di wilayah kerjanya.
Mbah Anwar sebelumnya mengaku telah menyangsikan adanya rotasi pejabat. Namun dengan kejadian ini meyakinkan dirinya bahwa memang benar Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto mendapat tekanan dari pihak luar dalam merotasi pejabat di lingkup Pemkab Bojonegoro.
"Sebelumnya saya masih ragu kalau Pj Bupati ini mendapat tekanan dari pihak lain, namun dengan batalnya rotasi pejabat ini meyakinkan saya bahwa ia mendapat tekanan dari luar. Ini kan "gila" takut sama orang lain dalam menentukan kebijakan," tegasnya.
Ia berpesan kepada Pj Bupati Adriyanto, agar berani mengambil kebijakan dan melangkah meskipun mendapatkan tekanan dari pihak lain. Karena ia merupakan pejabat dari pusat yang ditugaskan presiden untuk memperbaiki Kabupaten Bojonegoro.
"Seharusnya PJ harus melangkah, harus benar-benar menjalankan, mengakumulasi informasi dengan benar kemudain melangkah dan tak ada ketakutan dalam menentukan kebijakan untuk Bojonegoro," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pj Bupati Bojonegoro, Adriyanto mengungkapkan bahwa, terdapat sebuah kegiatan di DKI Jakarta yang harus ia hadiri secara langsung. Sehingga, kegiatan pengambilan sumpah jabatan di Pendopo Malowopati Bojonegoro ditunda.
"Ditunda, karena saya hari ini ada agenda di Jakarta yang saya harus hadir fisik (langsung),” ungkap Pj Bupati Adriyanto singkat.
Sementara, disinggung soal adanya intervensi dari unsur politik di Kota Migas. Adriyanto, belum merespon pesan yang dilayangkan blokBojonegoro.com melalui pesan singkat di WhatsApp. [riz/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini