18:00 . Empat Nyawa Meregang Selama Ops. Ketupat 2025, Polres Bojonegoro Klaim Nihil   |   17:00 . Ijazah Siswa SMA Negeri Bojonegoro Diduga Ditahan Karena Tunggakan SPP   |   15:00 . Diskusi Dandim dan Kabulog Cabang Bojonegoro Bahas Ketahanan Pangan   |   13:00 . BMKG Prediksi Bojonegoro Mulai Kemarau Akhir April, Puncaknya Agustus   |   12:00 . Solid, Gebyar Sholawat Warnai Halal Bihalal IPNU IPPNU Korcam Purwonegoro Bojonegoro   |   10:00 . Presiden Prabowo Teken Inpres, RI Tutup Keran Impor Beras   |   18:00 . Harga Gabah di Bojonegoro Anjlok Hingga Rp 5100, Petani Menjerit Minta Pemerintah Bertindak   |   17:00 . Bulog Bojonegoro Sebut Lampaui Target Serapan Gabah   |   17:00 . Mudik Makin Mudah Lewat Fitur BRImo Pemesanan Tiket Kapal Laut   |   13:00 . Halal Bihalal Semarakkan Hari Pertama Masuk Sekolah di SD Muhammadiyah 3 ICP Sumberrejo   |   19:00 . Matangkan Strategi Tepat Atasi Kemiskinan, Bupati Bojonegoro Ajak Kepala OPD 'NGOPI'   |   18:00 . Parama Hansa Abhipraya, Peraih Penghargaan World Star Championship di Thailand   |   17:00 . 364 Peserta Ikuti Seleksi Calon Paskibraka   |   16:00 . Gandeng Mitra, Pemkab Bojonegoro Optimalkan Pemanfaatan Waduk dan Embung untuk Ketahanan Air   |   15:00 . Komisi A DPRD Bojonegoro Tindaklanjuti PAW 19 Kades   |  
Sat, 12 April 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Pesan Integritas untuk Penyelenggara Pemilu

blokbojonegoro.com | Thursday, 18 July 2024 17:00

Pesan Integritas untuk Penyelenggara Pemilu

Oleh: Usman Roin *

BELAJAR-dari kasus eks Ketua KPU RI yang pembaca telah ketahui, patut menjadi pelajaran berharga para penyelenggara pemilu yang lain mulai hulu hingga hilir.

Jangan sampai potensi untuk melakukan tindak tidak terpuji dalam bentuk lain, entah personal hingga kolektif, memunculkan kasus baru yang menambah buram citra penyelenggara pemilu. Terlebih, masih ada hajat besar tugas menyukseskan pemilihan gubernur (Pilgub) serta pemilihan bupati (Pilbub) secara serentak.

Tulisan ini, hakikatnya sebagai pengingat, agar penyelenggara pemilu mawas diri. Banyak merenung. Apakah pribadinya sudah mencerminkan penyelenggara pemilu yang berintegritas?

Kejujuran

Bicara integritas, KBBI mengartikan salah satunya sebagai kejujuran. Yakni, kejujuran sebagai penyelenggara pemilu untuk melakukan tugas sebagaimana tupoksinya. Terlebih, jujur pula untuk tidak korupsi inilah yang lebih penting.

Sekadar gambaran, jangan sampai ada penyelenggara pemilu “berniat” mempermainkan anggaran untuk kepentingan pribadinya. Anggaran yang seyogyanya dialamatkan kepada kesejahteraan pelaku penyelenggara pemilu yang sedang melaksanakan tugas, menjadi berkurang kualitasnya. Bahasa yang agak nakal, mengalami “penyunatan” yang berbuntut kepada pengurangan kelezatan terhadap hak yang diterima.

Bila niatan sebagaimana di atas ada, itu artinya potensi untuk berbuat korup bibitnya sudah mulai kentara. Pertanyaannya, di mana nurani keimanannya bila dia beragama?

Perlu diketahui, agama meminta kepada pemeluknya agar jangan korupsi. Fakta yang terjadi, malah berkorupsi ria. Bila nalarnya waras, keinginan-keinginan seperti itu tentu akan mendapat penolakan hati. Beda lagi bila nalarnya sudah tumpul, nilai-nilai yang seharusnya menjadi larangan untuk jangan dan tidak korupsi, hanyalah berbuah slogan.

Pertanyaan berikut, terhadap pribadi seperti itu apa mereka tidak punya malu?

Oleh karenanya, saat menjabat inilah mata hati keimanan harus terus dinyalakan. Jangan malah diredukkan dengan tergiur oleh godaan-godaan pragmatis. Aji mumpung punya amanah yang disandang, sehingga inginnya banyak sendiri dalam memperoleh bagian dengan jalan tidak jujur atau korupsi.

Kepada penyelenggara pemilu, integritas untuk tidak korup haruslah menjadi niat hakiki. Sebagaimana kita ketahui, anggaran untuk menggaji mereka sudah jelas. Operasional selama menjalankan tugas yang diembannya juga akan dipenuhi. Hanya saja, nilai-nilai agama yang tertanam dalam diri sering diabaikan manakala godaan datang.

Perilaku beragama yang dimiliki sekadar dihafal, dan berhenti pada wilayah pengetahuan (kognitif). Tidak sampai pada aspek afeksi dan psikomotorik yang dalam bahasa Mujtahid (2011:47) dinamai sosio religius, atau upaya diri dan bersama untuk mengimplementasikan nilai-nilai agama ke dalam wilayah sosial yang lebih luas.

Akhirnya, secuil tulisan ini semoga menjadi pengingat bersama untuk marwah penyelenggara pemilu menjadi lebih baik. Perlu diingat, untuk amanah yang hari ini diberi, akan ada pertanggung jawaban dunia dan akhirat. Terhadap akhirat, pertanggung jawaban yang dilakukan tentu lebih detail dan non koruptif.

Jika demikian adanya, jangan sampai hasil perilaku koruptif menjadi penghambat untuk sampai kepada kebahagiaan surgawi yang hakiki.

  *Penulis adalah Dosen Prodi PAI Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri.

Tag : KPU, Pilgub, pilbup



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat