21:30 . Lhoo..! Peserta Unjuk Rasa Tak Dijumpai Anggota DPRD Bojonegoro   |   21:00 . Peserta Aksi Mural Tembok Pagar Gedung DPRD Bojonegoro   |   20:30 . Puluhan Massa Unjuk Rasa di DPRD Bojonegoro, Ini 9 Tuntutannya..!   |   20:00 . Punya 10 Pos Damkar, Tim Pemadam Cepat Menjangkau Semua Wilayah Bojonegoro   |   19:30 . Inilah 150 Titik Lampu di Ruas Kota Bojonegoro   |   19:00 . Barisan PSHT dan Polisi Kokohkan Keamanan di Bojonegoro   |   18:00 . 3.248 Mahasiswa Warga Bojonegoro Akses Beasiswa Pemkab   |   17:00 . Pastikan Keamanan Warga, GP Ansor Sumberrejo Intruksikan Kader Jaga Desa   |   16:00 . Dari Ribuan UMKM, 730 Peserta Terbaik Lolos Pertamina UMK Academy 2025 Skala Nasional   |   15:00 . Narasi Positif Pejabat Publik   |   14:00 . Berkah Maulid di Simorejo Kanor Bareng Gus Saif Ponpes Abu Dzarrin   |   13:00 . Konektivitas Antar Wilayah, Pemkab Bojonegoro Bangun 33 Km Rigid Beton dan Aspal 71 Km   |   11:00 . Taman Lokomotif, Destinasi Alternatif di Kota Bojonegoro   |   10:00 . Dorong Generasi Melek Digital, Pelajar NU Jono Huat Halaqoh Media   |   09:00 . Ayo..! Saga Creative Roadshow 2025 Hadir di Bojonegoro   |  
Thu, 04 September 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Pesan Integritas untuk Penyelenggara Pemilu

blokbojonegoro.com | Thursday, 18 July 2024 17:00

Pesan Integritas untuk Penyelenggara Pemilu

Oleh: Usman Roin *

BELAJAR-dari kasus eks Ketua KPU RI yang pembaca telah ketahui, patut menjadi pelajaran berharga para penyelenggara pemilu yang lain mulai hulu hingga hilir.

Jangan sampai potensi untuk melakukan tindak tidak terpuji dalam bentuk lain, entah personal hingga kolektif, memunculkan kasus baru yang menambah buram citra penyelenggara pemilu. Terlebih, masih ada hajat besar tugas menyukseskan pemilihan gubernur (Pilgub) serta pemilihan bupati (Pilbub) secara serentak.

Tulisan ini, hakikatnya sebagai pengingat, agar penyelenggara pemilu mawas diri. Banyak merenung. Apakah pribadinya sudah mencerminkan penyelenggara pemilu yang berintegritas?

Kejujuran

Bicara integritas, KBBI mengartikan salah satunya sebagai kejujuran. Yakni, kejujuran sebagai penyelenggara pemilu untuk melakukan tugas sebagaimana tupoksinya. Terlebih, jujur pula untuk tidak korupsi inilah yang lebih penting.

Sekadar gambaran, jangan sampai ada penyelenggara pemilu “berniat” mempermainkan anggaran untuk kepentingan pribadinya. Anggaran yang seyogyanya dialamatkan kepada kesejahteraan pelaku penyelenggara pemilu yang sedang melaksanakan tugas, menjadi berkurang kualitasnya. Bahasa yang agak nakal, mengalami “penyunatan” yang berbuntut kepada pengurangan kelezatan terhadap hak yang diterima.

Bila niatan sebagaimana di atas ada, itu artinya potensi untuk berbuat korup bibitnya sudah mulai kentara. Pertanyaannya, di mana nurani keimanannya bila dia beragama?

Perlu diketahui, agama meminta kepada pemeluknya agar jangan korupsi. Fakta yang terjadi, malah berkorupsi ria. Bila nalarnya waras, keinginan-keinginan seperti itu tentu akan mendapat penolakan hati. Beda lagi bila nalarnya sudah tumpul, nilai-nilai yang seharusnya menjadi larangan untuk jangan dan tidak korupsi, hanyalah berbuah slogan.

Pertanyaan berikut, terhadap pribadi seperti itu apa mereka tidak punya malu?

Oleh karenanya, saat menjabat inilah mata hati keimanan harus terus dinyalakan. Jangan malah diredukkan dengan tergiur oleh godaan-godaan pragmatis. Aji mumpung punya amanah yang disandang, sehingga inginnya banyak sendiri dalam memperoleh bagian dengan jalan tidak jujur atau korupsi.

Kepada penyelenggara pemilu, integritas untuk tidak korup haruslah menjadi niat hakiki. Sebagaimana kita ketahui, anggaran untuk menggaji mereka sudah jelas. Operasional selama menjalankan tugas yang diembannya juga akan dipenuhi. Hanya saja, nilai-nilai agama yang tertanam dalam diri sering diabaikan manakala godaan datang.

Perilaku beragama yang dimiliki sekadar dihafal, dan berhenti pada wilayah pengetahuan (kognitif). Tidak sampai pada aspek afeksi dan psikomotorik yang dalam bahasa Mujtahid (2011:47) dinamai sosio religius, atau upaya diri dan bersama untuk mengimplementasikan nilai-nilai agama ke dalam wilayah sosial yang lebih luas.

Akhirnya, secuil tulisan ini semoga menjadi pengingat bersama untuk marwah penyelenggara pemilu menjadi lebih baik. Perlu diingat, untuk amanah yang hari ini diberi, akan ada pertanggung jawaban dunia dan akhirat. Terhadap akhirat, pertanggung jawaban yang dilakukan tentu lebih detail dan non koruptif.

Jika demikian adanya, jangan sampai hasil perilaku koruptif menjadi penghambat untuk sampai kepada kebahagiaan surgawi yang hakiki.

  *Penulis adalah Dosen Prodi PAI Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri.

Tag : KPU, Pilgub, pilbup



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat