Sepanjang 2024, 908 Warga di Bojonegoro Terima Bantuan Listrik Gratis
blokbojonegoro.com | Sunday, 29 December 2024 17:00
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Sepanjang tahun 2024, Pemerintah melalaui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) untuk 908 warga kurang mampu di Kabupaten Bojonegoro yang tersebar di 17 kecamatan.
Hal tersebut diungkapkan Koordinator Perlindungan Konsumen dan Usaha Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM Ainul Wafa pada Penyalaan Pertama Program BPBL di Desa Penganten, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (28/12/2024) sore.
“Pada tahun 2024, Program BPBL telah ditetapkan untuk 26.840 rumah tangga di Jawa Timur dan akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan target sebesar 27.120 rumah tangga,” ungkap Ainul.
Ainul menjelaskan, program yang telah dijalankan sejak tahun 2022 ini, tetap berlanjut pada tahun 2024 dengan target 150.000 rumah tangga se-Indonesia.
"Banyak ditemui, rumah ada dibawah tiang listrik, tapi rumah itu tidak punya listrik sendiri, itu miris, untuk itu Pemerintah hadir untuk melistriki setiap rumah tangga yang tidak mampu memasang listrik sendiri karena keterbatasan biaya,” bebernya.
Melalui program BPBL ini, diharapkan dapat membawa manfaat kepada seluruh masyarakat. Harapannya dengan memiliki akses listrik sendiri, penerima BPBL tidak lagi bergantung dari tetangga untuk penyediaan listriknya.
Sementara itu, Anggota Komisi XII DPR RI, Ratna Juwita Sari mengatakan, program BPBL diinisiasi untuk masyarakat kurang mampu sehingga dapat memperoleh akses listrik dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
"Saya memotivasi kepada warga yang sudah memiliki listrik ini, nantinya bisa membuka usaha produktif di rumahnya, dan selanjutnya mampu membeli token listriknya sendiri,” katanya.
Hal senada diungkapkan oleh Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro, Djoko Lukito yang mengapresiasi program ini.
"Semoga bisa memanfaatkan listrik ini dengan baik, bisa digunakan untuk penerangan, memasak dan usaha, jangan salah kaprah, misal digunakan untuk perangkat tikus di sawah, karena itu sangat berbahaya, bisa menyebabkan korsleting listrik bahkan kebakaran,” tuturnya.
Salah seorang warga Desa Penganten yang mendapatkan bantuan sambung listrik gratis ini adalah Suparno (57) Sehari-hari ia bekerja sebagai petani dan buruh serabutan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Tinggal bersama istri, dua anak dan orang tuanya di rumah yang berlantai dan berdinding kayu, Suparno gembira mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Selama ini nyalur listrik dari keluarga, mau pasang ga ada uangnya, kalau kekumpul uang buat hidup aja (makan-red),” ujarnya.
Pria paruh baya ini berharap dengan hadirnya listrik, bisa merubah kehidupan keluarganya menjadi lebih baik lagi. [riz/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini