Mega Proyek Pelindung Tebing Rp40 M di Bojonegoro Ambrol
blokbojonegoro.com | Saturday, 08 February 2025 22:00
Kondisi tebing pelindung sungai yang ambrol (Foto: blokBojonegoro.com/Rizki)
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Mega Proyek pembangunan pelindung tebing Sungai Bengawan Solo di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro ambrol sepanjang ratusan meter. Pembangunan proyek yang menelan pagu anggaran senilai Rp40 Miliar ini, baru selesai dikerjakan sekitar 1 bulan.
Tampak, pantauan di lapangan tiang pancang yang ditanamkan di tanah banyak yang rusak, bahkan hingga terangkat dan sudah tak menancap di tanah.
Sementara, berdasarkan data dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) menyebutkan, proyek pembangunan pelindung tebing sungai yang beradadi Desa Lebaksari dan Desa Tanggungan Kecamatan Baureno ini memiliki panjang 980 meter dengan nilai pagu sebesar Rp 40 Miliar.
Pembangunan proyek ini, dimenangkan oleh PT Indopenta Bumi Permai yang beralamatkan di Kota Surabaya dengan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) sebesar Rp39.6 Miliar.
Salah satu warga Desa Lebaksari, NA mengungkapkan, longsor yang menimpa tebing pelindung Sungai Bengawan Solo ini, terjadi di akhir bulan Desember tahun 2024 lalu, yang dibarengi dengan naiknya debit air Sungai Bengawan Solo.
"Sekitar dua bulan lalu, tanggul ini ambles, dan sebagian sawah warga juga ikut tergerus,” ujarnya, Sabtu (8/2/2025).
Hal senada diungkapkan warga Desa Tanggungan, FR. Menurutnya, longsor pelindung tebing tak hanya terjadi di Desa Lebaksari saja, melainkan Desa Tanggungan. FR menjelaskan, kondisi tebing pelindung sungai di desanya ini, lebih parah jika dibandingkan dengan kondisi di Desa Lebaksari.
"Yang ambles (longsor) 200 meter di Desa Tanggungan dan 70 meter di Desa Lebaksari,” bebernya.
Ia menambahkan, akibat longsornya tebing sungai di dua desa ini, nampak tiang pancang yang ditanamkan ke dalam tanah untuk menopang beban bangunan mengalami patah dan terdapat pancang yang terangkat, sehingga membuat tebing menjadi ambruk.
“Kondisinya parah sekali, berbeda dengan bangunan tebing yang sebelumnya dibangun,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumberdaya Air (PUSDA) Kabupaten Bojonegoro, Heri Widodo membenarkan jika ambrolnya proyek strategis daerah ini, terjadi pada akhir bulan Desember 2024 lalu.
“Akhir bulan Desember 2024 (ambrolnya),” kata Heri singkat saat dikonfirmasi blokBojonegoro.com. [riz/red]
Tag : Tebing, Bengawan, Bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini